TUGAS
ANAKKU
Dodi Indra, S.S
Guru SMP Negeri Bernas kabupaten Pelalawan
“Bu. Ajarin Hafif buat tugas ini donk!”
“Tadi kan sudah.”
“Tadi itu kan bahasa Indonesia Bu. Yang ini
Matematika.”
“Apa? Matematika?”
“Iya Bu. Ajarin Hafif ya Bu!”
“Ok deh. Bentar!”
Kuhentikan kegiatan di dapur. Aku
tinggalkan bahan masak yang siap untuk dijadikan tumis kangkung terasi, goreng
gurami kuah cabe dan kerupuk singkong campur teri. Hm… makanan special untuk
makan siang keluargaku sebentar lagi.
“Boleh ibu lihat tugasnya?” kataku
begitu sampai di ruang tamu tempat Hafif mengerjakan tugasnya. Tidak jauh anak
perempuanku, Nadya, duduk serius memperhatikan layar laptop. Samar–samar
terdengar percakapan yang aku tak mengerti. Sepertinya menggunakan bahasa
Inggris.
Perlahan kujamah juga buku tugas anakku. Di sana
sudah tertulis Selasa 17 Maret 2020. Kelas VII. 2. Materi Garis dan sudut.
“Lho. Kok cuman ini aja?” tanyaku sambil
menatap Hafif.
“Hafif tak paham Bu. Makanya Hafif minta
diajarin Ibu”
“Soalnya mana?”
“Ini bu, dari HP. Dikirimkan bu guru?” kata Hafif
lalu menyodorkan HP yang ada didepannya kearah ku.
Kuambil HP yang disodorkan itu. Kugeser
layarnya untuk memperbesar tulisan. Kutarik ke bawah untuk mengetahui jumlah
soalnya. Ada 5 soal. Seketika kepalaku pusing. Mataku nanar dan membayang
melihat gambar yang berupa garis-garis saling beradu.
“Gimana Bu?” tanya Hafif mengejutkanku.
“Hm... “ aku tak sanggup untuk jujur bahwa
aku tak bisa mengajarinya. Jangankan untuk menjawab, melihat soalnya saja aku
sudah menyerah.
“Hafif. Baca dulu ya buku paketnya?” kataku
pelan.
“Sudah Bu. Tapi Hafif tak ngerti” jawab
anakku itu jujur.
“Ibu mau lihat buku paketnya” sambung Hafif
sambil menyodorkan buku setebal 2 cm kearahku.
“Ini bukunya?” tanyaku polos.
“Iya Bu.” kata Hafif sambil menunjukkan sampul
depan buku tebal itu.
Perlahan kuterima buku yang diserahkan Hafif.
“Matematika kelas VII SMP” kubaca judul yang
tertera di cover buku itu
“Halaman 165 Bu” kata Hafif memberitahukan
halaman yang harus kubuka.
“Iya. Cepat kubuka halaman 165. Garis dan
Sudut. Itu ya judulnya?”
“Iya Bu”
Kutatap lekat halaman buku itu. Aku tak mengerti.
Kubuka halaman berikutnya. Tetap saja aku tak mengerti. Halaman berikutnya. Kubalik
terus tapi tetap saja aku tak mengerti.
“Kok dari tadi dibolak-balik saja Bu” ujar
Hafif mengejutkanku.
“Hm…”
“Ya sudah deh. Kalo gitu Hafif tanya kak
Nadya aja” kata Hafif. Anak remajaku itu memungut buku bukunya lalu mendekati
kakaknya, Nadya sekarang duduk di bangku
kelas 11 SMA. Aku yakin dia mampu mengerjakan soal–soal itu.
“Kak. Bantu Adek” rengek Hafif disamping
kakaknya.
“Ala… Ini aja tak paham. Sini kakak ajarin!”
“Alhamdulillah” ucapku bahagia.
Perlahan aku bangkit dan segera menuju dapur
untuk melanjutkan kerjaku.
“Ya tuhan…” kuhirup nafas dalam-dalam.
Sekitar satu jam yang lalu Aku mengajari Hafif. Tugas bahasa Indonesia.
Materinya tentang Fabel. Aku suka membaca cerita makanya kulalap habis cerita
antara burung elang dan induk ayam yang ada di buku paket Hafif. Setelah itu kami
menjawab pertanyaan yang dikirim guru bahasa Indonesia Hafif melalui grup WA.
Walau sedikit mengalami kesulitan namun akhirnya tugas Hafif dapat juga kami
selesaikan berdua. Apalagi Hafif termasuk anak yang pintar dan kritis. Dia
tidak begitu saja menerima jawaban yang aku berikan. Melalui debat kecil-kecilan
yang lumayan alot akhirnya kami mendapat kesepakatan jawaban untuk soal–soal
tersebut.
Memang, sudah dua hari ini Hafif dan Nadya belajar di rumah.
Sekolah akhirnya membuat kebijaksanaan untuk melaksanakan pembelajaran di rumah
karena semakin meresahkannya virus corona di kota kami. Sudah 2 bulan dunia
diresahkan oleh virus corana. Banyak korban bahkan sudah ada yang meninggal dunia. Semua tugas dishare oleh guru melalui media sosial. Anak-anak
untuk sementara waktu belajar di rumah.
Kulihat jam di dinding dapur sekilas. Jarum panjang
diangka 6 dan jarum pendek diangka 11. Jam 11 lewat 30. Sebentar lagi suamiku
pulang untuk makan siang. Kebiasaan suamiku selalu menyempatkan diri pulang
untuk makan siang. Kantornya yang tidak begitu jauh dari rumah memungkinkan
untuk pulang. Dia menggunakan jam istirahat dari jam 12 sampai jam 13.30
semaksimal mungkin di rumah.
Kuambil ikan gurami yang tadi kubeli di
warung depan. Kubersihkan dan kuberi perasan air jeruk ditambah sedikit garam.
Tak sempat lagi untuk memberi bumbu yang lain. Sudahlah Nanti juga enak
sendiri. Pikirku
Kukupas beberapa siung bawang merah dan
bawang putih. Satu genggam cabe dan satu buah tomat. Kumasukkan semuanya dalam
gelas blender. Tidak lama semuanya
pun halus. Teknologi sudah memudahkan pekerjaan. Aku tak repot lagi
menghaluskannya di batu giling. Walau kuakui rasanya lebih enak digiling
tradisional. Tapi untuk kali ini aku harus menghaluskannya dengan cara seperti
itu.
Ketika hendak menuangkan minyak ke dalam
kuali untuk menggoreng ikan. Tiba-tiba Nadya sudah berdiri disampingku.
“Bu! Bantu Nadya ngerjakan tugas donk. Nadya
tak paham” rengeknya.
“Ibu lagi masak sayang”
“Tapi tugasnya harus dikumpulkan sekarang Bu”
“Dikumpulkan sekarang?”
“Iya Bu. Tadi sudah dijelaskan pak guru
melalui obrolan di Grup WA. Terus sudah ada videonya juga. Diakhir pembelajaran
pak guru memberikan latihan. Harus dikumpulkan sebelum jam 12” jelas Nadya.
“Lho kok mesti sekarang?”
“Kan biasanya juga begitu Bu”
“Biasanya begitu?”
“Iya. Kakak belajar seperti biasa. Hanya tempatnya
saja yang di rumah Bu”
“Hmmmm“ kuhirup udara dalam-dalam dari
hidungku.
“Ayo la Bu” Nadya mulai menarik tanganku.
“Iya deh. Tunggu! Ibu matikan kompor dulu”
“Asyik…” teriak Nadya kegirangan.
“Oya. Mata pelajaran apa?”
“Bahasa Inggris Bu”
“Apa? Bahasa Inggris? Kelas 11 SMA”
“Oh tidak...” jeritku dalam hati. Dari dulu
aku tak suka pelajaran itu. Yang ku tahu hanya yes. No. I love you. Gimana ini?”
Aku
semakin bingung. Kulihat jam dinding. Terlihat jarum panjangnya menunjuk ke
angka 10. Jam 11 lewat 50. Sementara itu masakan belum selesai. Jangankan sayur
dan lauknya. Nasi saja belum sempat aku masak walau hanya memasukannya saja ke
dalam magic com.
“Ayo la Bu” teriak Nadya dari ruang tamu.
“O… Covid-19. Segeralah berlalu” teriakku
dari dapur.
0 komentar:
Posting Komentar