PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS )

MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMP NEGERI BERNAS TAHUN 2018







DISUSUN OLEH

DODI INDRA, S.S
NIP : 19780227 201001 1 009






PANGKALAN KERINCI
KABUPATEN PELALAWAN
PROPINSI RIAU
2018


LEMBAR PENGESAHAN


PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS )



MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMP NEGERI BERNAS TAHUN 2018

DISUSUN OLEH :

NAMA                                                   : DODI INDRA.S.S
NIP                                                        : 19780227 201001 1 009



DISAHKAN DI                       : PANGKALAN KERINCI
TANGGAL DISAHKAN        : 04 MEI 2018


DISAHKAN OLEH,
MENTOR




SALMAN, S.Pd, MM.Pd
PEMBINA TK 1 / IV B
NIP : 19690315 199304 1 001

KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur yang sangat dalam penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis / calon pengawas sekolah dapat menyelesaikan Laporan Supervisi Akademik ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Terima kasih banyak  penulis sampaikan kepada Bapak Salman, S.Pd,MM.Pd yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyusun proposal ini dalam rangka memenuhi tugasmembuat proposal  Penelitian Tindakan Sekolah ( PTS ) pada Diklat calon pengawas sekolah.

   Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasi dan kompetensi pengawas sekolah. Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah yakni: (a) kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensi supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensi penelitian dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Kompetensi penelitian dan pengembangan sangat diperlukan karena kompetensi ini cerminan dari kualitas dari seorang pengawas sekolah.

Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan, khususnya kualitas pengelolaan kelas sangat ditentukan oleh penguasaan kompetensi secara memadai oleh guru. Guru banyak sekali mengalami masalah dalam proses pembelajarannya. Guru juga dituntut untuk dapat memecahkan masalah – masalah tersebut. Cara yang efektif untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Namun tidak semua guru mampu dan mau melaksanakan PTK ini.  Untuk itulah, maka melalui kegiatan ini, calon pengawas sekolah melakukan Penelitian Tindakan Sekolah untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi guru dalam menulis PTK.  PTS ini dilaksanakan ole Pengawas Sekolah berkolaborasi dengan kepala sekolah dan guru - guru.

Selanjutnya penulis mohon adanya perbaikan atas proposal ini, karena penulis menyadari, bahwa dimungkinkan terdapat sejumlah kekuarangannya. Semoga saja proposal penelitian Tindakan Sekolah ini mendapatkan perhatian dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak yang berkompeten.




Pangkalan Kerinci, Mei 2018
Calon Pengawas Sekolah




DODI INDRA, S.S





DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.       Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.       Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.3.       Tujuan................................................................................................. 3
1.4.       Manfaat............................................................................................... 3
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1.     Pengertian.......................................................................................... 4
           a. Menulis........................................................................................... 4
           b. Kemampuan.................................................................................. 5
           c. Penelitian Tindakan Kelas.......................................................... 6
           d. IHT................................................................................................... 7
2.2.     Konsep................................................................................................ 8
2.3.     Kekuatan dan Kelemahan In House Traning............................... 8
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.     Setting Penelitian ............................................................................. 10
3.2.     Rancangan Tindakan....................................................................... 12
3.3.     Rancangan Pengambilan Data...................................................... 14
3.4      Analisis Data...................................................................................... 15
3.5      Indikator Kinerja................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16




BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.       Latar Belakang

Pengembangan profesi guru adalah kegiatan - kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan mutu. Mutu yang ditingkatkan itu adalah mutu dalam  proses belajar mengajar,  profesionalisme tenaga kependidikan, dan usaha dalam  rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Adapun kegiatan pengembangan  profesi seperti yang termaktub dalah peraturan Depdiknas tahun 2001 ayat 1  adalah:
1.    Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan,
2.    Menemukan teknologi di bidang pendidikan,
3.    Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan,
4.    Menciptakan karya tulis ilmiah, dan mengikuti kegiatan pengembangan kurikulum,

Berdasarkan bunyi peraturan depdiknas tersebut dapat diartikan bahwa menulis karya ilmiah merupakan syarat mutlak bagi guru yang akan naik pangkat dan golongan tertentu.
Pada umumnya guru masih banyak yang kesulitan naik pangkat dan golongan IV a / Pembina ke IV b / Pembina Tingkat I keatas yang kendalanya adalah pembuatan karya tulis ilmiah yang disyaratkan harus dipenuhi angka kredit minimal 12 dari unsur pengembangan profesi yang antara lain meliputi melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah dalam bidang pendidikan. Keputusan Menteri No. 14 tahun 2009 karya tulis ilmiah sudah menjadi syarat kenaikan dari golongan III b ke III c. Oleh karena itu, di depan, guru harus mempunyai kemampuan untuk membuat karya tulis ilmiah.
Pembuatan karya tulis ilmiah oleh guru masih sangat terbatas jumlahnya. Sebagaian besar guru masih mengalami kesulitan untuk kenaikan pangkat mereka karena adanya persyaratan menulis karya tulis ilmiah. 75% nilai PKG guru dalam kompetensi Profesional guru rendah. Nampak bahwa para guru kurang mempunyai keinginan untuk menulis karya tulis ilmiah karena kurang pengetahuan dan kemampuan tentang pembuatan karya tulis ilmiah.
Berdasarkan uraian diatas, dipertimbangkan perlu dilakukan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi para guru, yang karena keterbatasan waktu, tenaga dan pengetahuan serta kemampuan guru-guru. untuk itu dilaksanakanlah In House Training ( IHT ) bagi guru difokuskan pada peningkatan kemauan ( intentions ) dan kemampuan (motivasi) guru menulis karya tulis ilmiah berjenis penelitian tindakan kelas ( PTK ). Harapannya guru-guru menjadi produktif dalam menghasilkan karya tulis ilmiah.
Penelitian Tindakan Kelas sangat penting untuk dilakukan karena tujuan utama PTK adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam memperbaiki proses pembelajarannya. PTK dapat dijadikan acuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sama yang terjadi di kelas lain. Karena semua guru ( 100%) menemukan masalah selama proses belajar mengajar  berlangsung Selanjutnya PTK juga dapat dijadikan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat. 8 guru dari 26 guru terhambat naik pangkat karena belum mempunyai PTK yang dipersyaratkan
In House Training  ( IHT ) dilaksanakan di sekolah guru itu sendiri sehingga bisa efektif dan efiseien dalam pelaksanaannya. Selanjutnya IHT langsung melatih guru untuk meningkatkan keterampilan dalam menulis PTK. Berdasarkan urain diatas, maka penulis akan melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan judulMENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMP NEGERI BERNAS TAHUN 2018”
1.2.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan termasuk beberapa pemikiran di atas, teridentifikasi sejumlah permasalahan, sehingga penulis dapat merumuskan masalah seperti berikut:
1.      Apakah IHT dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK ?
2.      Seberapa besar  peningkatan menulis PTK guru setelah dilaksanakannya IHT menulis PTK?

1.3.     Tujuan

Penelitian Tindakan Sekolah ini bertujuan untuk:
1.    Mendeskripsikan proses IHT menulis PTK sehingga dapat meningkatkan kemampuan menulis PTK guru
2.    Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis PTK guru setelah IHT Menulis PTK dilaksanakan.

1.4.     Manfaat
PTS ini diharapkan dapat memberikan manfaat
a. Manfaat bagi guru:
ü  Meningkatkan kemampuan guru dalam memecahkan masalah yang ada dalam kelas.
ü  Menumbuhkan motivasi dalam menyusun PTK pada guru.
b. Mamfaat bagi sekolah:
ü  Meningkatkan prestasi sekolah dalam bidang akademis.
ü  Meningkatkan kinerja sekolah melalui peningkatan profesio nalisme guru.



BAB 2
KAJIAN TEORI


2.1. Pengertian

a.    Menulis
Menurut DR.H. Wina Sanjaya. 2016. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta. Prenada Media. Penelitian Tindakan Kelas adalah satu teknik peningkatan mutu pembelajaran  lewat perbaikan berkesinambungan proses pembelajaran mulai perancangan sampai pelaksanaannya. Sementara itu, Tarigan  dalam Muhammad Dirham S. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas V SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru Melalui Sistem Pembelajaran Emosional. Jurnal Pendidikan KONFIKS Volume 1 nomor 1. Jakarta. 2018.  http://lp3m.unismuh.ac.id/jurnal/index.php/konfiks. menyatakan bahwa Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Darminto dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume  4  Nomor 2,  Oktober 2016, ISSN I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret  E-mail: hfaaqih@gmail.com menerangkan bahwa Menulis adalah kegiatan yang dilakukan seseorang   untuk  menghasilkan  tulisan.  Maksudnya adalah melahirkan  pikiran atau perasaan dengan tulisan. Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan  orang lain.
Nurjamal dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume  4  Nomor 2,  Oktober 2016, ISSN I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret  E-mail: hfaaqih@gmail.com menyatakan Menulis adalah meracik. Meracik sebuah teks tidak semudah meracik ucapan. Meracik teks perlu keterampilan yang luar biasa dalam mengolah dan menyusun kalimat.Untuk mengatakan sebuah tulisan dapat dikatakan berhasil atau tidak, yaitu apabila tulisan tersebut dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca. Maka tulisan dapat dianggap memberi informasi bilamana tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca.
Dengan demikian menulis adalah kegiatan menuangkan pikiran, gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Dalam pengertian yang lain, menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan perasaan dalam bentuk tulisan . dalam penelitian ini menulis yang dimaksud adalah menulis Penelitian Tindakan Kelas  ( PTK ) oleh guru.

b.    Kemampuan

Louise Moquist dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur 2016. menyatakan bahwa Competency is a description of something which a person who works in a given occupation area should be able to do. It is a description of an action, behaviour or outcame which a person should be able to demonstrate. Pendapat ini menunjukkan bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang kegiatan, perilaku, atau hasil yangseyogyanya dapat dilakukan ( Be able to ) sesuatu dalam pekerjaannya tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan ( ability ) dalam bentuk pengetahuan ( knowledge ) , sikap ( attitude ) dan keterampilan ( skill ) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Kemampuan adalah suatu kapasitas atau bakat yang diperoleh secara sengaja atau secara natural yang memungkinkan seorang individu untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas tertentu dengan sukses. Kemampuan bisa berhubungan dengan kesanggupan dalam melakukan tindakan atau mencapai hasil tertentu melalui seperangkat bakat, ciri khas, fungsi, proses, atau layanan yang bisa dikendalikan dan diukur, atau suatu tingkatan tertentu dari kompetensi dalam melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Kemampuan guru dam menulis PTK merupakan bukti kesanggupan guru menuangkan ide dan pikiran tentang permasalah yang dihadapi di dalam kelas dalam tulisan.

c.     Penelitian Tindakan Kelas

Wibawa  dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013),  menyebutkan bahwa Penelitian tindakan kelas juga merupakan merupakan salah satu usaha sistematis untuk meningkatkan kualitas dari guru. selanjutnya Prof. Dr. IG AK Wardani, M.Sc.Ed. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka 1 ( 370.7) 1-36. 2014. Jakarta menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Madya dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013), menerangkan bahwa sanya Penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan tujuan meningkatkan kualitas tindakan yang selama ini telah dilakukan. Seluruh prosesnya tindakan ditelaah, diagnosis, direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dianalasis evaluasi diri dan perkembangan professional
Jadi penelitaian tindakan kelas ( PTK ) merupakan penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. 
d.    IHT
Flipo ( 1961 )  dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuan Guru mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur menyebutkan bahwa IHT dilakukan di tempat sendiri, dengan mengoptimalkan potensi – potensi yang ada di sekolah. Training ( pelatih ) adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan kecakapan sumber daya dalam suatu organisasi untuk melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.
Sherwood dan Best ( 1958 ) dalam dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata pelajaran melalui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur Training ( pelatihan ) adalah proses membantu sumber daya yang terdapat dalam suatu organisasi untuk memperoleh efektifitas dalam pekerrjaan mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan skill, knowledge atau attitude.
Jadi In House Traning ( IHT ) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pelatihan yang diselenggarakan oleh sekolah untuk guru – guru yang ada disekoalh itu sendiri. Dengan mendatangkan nara sumber dari luar sekolah. Tujuannya adalah untyuk lebih memaksimalkan kegiatan pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuan para pesertanya.

2.2. Konsep

Kemampuan menulis guru tidak dapat disamaratakan antara guu stu dengan guru yang lainnya.  Hal ini didasarkan karena:
1.    Kemampuan guru berbeda
2.    Usia guru berbeda
3.    Latar belakang pendidikan guru berbeda
4.    Latar belakang pangkat guru berbeda
5.    Masa kerja guru berbeda

Untuk itulah dilaksanakan In House Training ( IHT ). IHT diharapkan dapat mengakomodir perbedaan diatas karena IHT akan langsung menyentuh kepada permasalah guru secara individual. Walaupun sudah ada penelitian yang membahas tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan guru, namun penelitian ini fokus kepada: 

ü  Peningkatan kemampuan guru  mata pelajaran melalui In House Training
ü  Keefektifan In House Training dalam meningkatkan kompetensi profesional guru di  SMP Negeri Bernas
ü  Peningkatan Kompetensi guru dalam menyusun PTK melalui kegiatan IHT


2.3. Kekuatan dan Kelemahan In House Training

IHT adalah Program pelatihan yang diselenggarakan oleh suatu organsasi yang dalam hal ini sekolah dngan menggunakan tempat pelatihan sendiri yakni sekolah itu sendiri, peralatan sendiri dan peserta dari organisasi / sekolah itu sendiri dengan mendatangkan pelatih atau trainer sendiri.

  1. Kekuatan  In house Training
1.    IHT meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( guru )
2.    IHT dapat meningkatkan interaksi antara peserta
3.    IHT dapat mempererat rasa kekeluargaan  kebersamaan
4.    IHT dapat meningkatkan motivasi dan budaya belajar yang berkesinambungan
5.    Biaya lebih murah
6.    Hasil lebih maksimal
7.    Materi lebih spesifik
8.    Peserta dari satu organisasi

b.    Kelemahan dari In House Training
1.    Mengeluarkan biaya sendiri
2.    Harus menyiapkan peralatan, tempat dan kebutuhan lainnya sendiri
3.    Perlu persiapan yang lebih matang

Untuk melaksanakan In House Training mamang perlu persiapan yang matang  sehingga semua kelemahan dapat diatasi.


BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1. Setting Penelitian.
 
a.      Tempat

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri Bernas dengan pertimbangan :
1.    SMP Negeri Bernas menjadi salah satu sekolah binaan colaon pengawas sekolah
2.    SMP Negeri Bernas merupakan sekolah yang guru – gurunya masih muda sehingga mereka  kreatif dan inovatif dalam pembelajaran

b.    Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018 - 2019 dan berlangsung selama lima tahap pertemuan yang meliputi tahapan :
1.    Perencanaan/persiapan penelitian,
2.    Koordinasi persiapan,  
3.    Tindakan pelaksanaan,
4.    Observasi penelitian ,
5.    Refleksi/evaluai hasil penelitian.



c.   Sasaran

Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Guru – Guru SMP Negeri Bernas. Dengan data guru seperti tabel dibawah ini.

DATA GURU SMP NEGERI BERNAS
TAHUN 2018

NO
NAMA
PANGKAT / GOL
MATA PELAJARAN
MASA TUGAS
1
WARSONO, S.Pd. M.SI
Pembina Tk 1/IV b
B. INGGRIS
23 Tahun
2
TRISNA YUNAILIS, S.Pd
Penata Tk 1/ III d
IPA
30 Tahun
3
KHASMINIWATI, S.Pd
Pembina / IV a
B. INDONESIA
14 Tahun
4
INDRAYANI, S.Pd
Penata Tk 1/ III d
B. INGGRIS
14 tahun
5
WITRIYENTI, M.PdI
Pembina/ IV a
P. A.ISLAM
14 tahun
6
IDDADI MUDRA, S.Pd
Penata Tk 1/ III d
SENI BUDAYA
13 Tahun
7
SINARYATI, S.Pd
Penata Tk 1/ III d
MATEMATIKA
13 Tahun
8
RINI MARTINI, S.Pd
Penata / III c
PPKN
12 Tahun
9
ADI ZAINAL, S.Pd
Penata Muda Tk 1 / III b
PJOK
12 tahun
10
MUDI UMA ESI, S.Pd
Penata Muda Tk 1 11/ III b
IPA
12 Tahun
11
HENDRA SAPUTRA, S.Pd
Pe12nata / III c
IPS
12 Tahun
12
DODI INDRA, S.S
Penata / III c
B. INGGRIS
11 Tahun
13
DESTELITA, S.Pd
Penata Muda Tk 1 / III b
IPS
10 tahun
14
DESLIA FATIMAH, S.Pd
Penata Muda Tk 1 / III b
B. INDONESIA
10 Tahun
15
SAFITRI OKTAVIA, S.Pd
Penata Muda Tk 1 / III b
MATEMATIKA
10 Tahun
16
ANDI SETIAWAN, S.Pd
Penata Muda / III a
PJOK
3 Tahun
17
INDRA PERMANA, S.Pd
Penata Muda / III a
SENI BUDAYA
3 Tahun
18
ROMI SUSANTI, S.EI

IPS / PPKN
15 Tahun
19
SUSI MARLINA, S.PdI

P. A. ISLAM
15 Tahun
20
NANDA PRATAMA, S.Pd

B. INGGRIS
14 Tahun
21
DESI WULANDARI, S.Pd

IPA
13  Tahun
22
EMELIA ELFIANA, S.PdI

P. A.ISLAM
6 Tahun
23
ADE WIDYA NINGSIH, S.Pd

MATEMATIKA
6 Tahun
24
KHAIRUL RAHMAD, S.PdI

P. A. ISLAM
6 Tahun
25
TRIYONO, S.Pd

BK
6 Tahun
26
ANISA SURYA, S.Pd

IPA
2 Tahun
27
IRMA NOVIANI, S.Pd

IPA
4 Tahun
28
HAMDAN, S.E

PPKN
2 Tahun
29
YUDA PRATAMA

TIK
3 Tahun
30
ROSDIANA, S.Pd

B. INDONESIA
4 Tahun


3.2.       Rancangan Tindakan.

RANCANGAN TINDAKAN SIKLUS 1
TAHAPAN
KEGIATAN YANG  AKAN DILAKUKAN
BAHAN DAN PERALATAN YANG  DISIAPKAN

Perencanaan

1.     Menganalisis peserta pelatihan
2.     Menyiapkan lembar obsservasi
3.     Evaluasi In House Training



1.     Daftar hadir
2.     Instrumen Observasi

Pelaksanaan

1.     Mengadakan rapat guru untuk mensosialisasikan program IHT
2.     Menunjuk guru yang akan ikut IHT
3.     Menginformasikan tutur yang akan membimbing
4.     Melaksanakan program IHT

1.     Daftar Gadir
2.     Lembar Observasi
Pengamatan Dan  Pengumpulan Data

Melakukan pemantauan
1.   Mengumpulkan data tentang aktivitas guru
2.   Mengumpulkan data tentang hasil kerja guru dalam IHT
Lembar Observasi
Evaluasi dan Refleksi



1.     Mencatat hasil pengamatan
2.     Mengevaluasi hasil pengamatan
3.     Menganalisis tingkat pemahaman guru dalam mengikuti IHT
4.     Membuat perbaikan tindakan untuk program IHT selanjutnya
Catatan hasil Pengamatan

RANCANGAN TINDAKAN SIKLUS 2

Perencanaan
1.     Menganalisis peserta pelatihan
2.     Menyiapkan lembar obsservasi
3.     Evaluasi In House Training

1.     Daftar hadir
2.     Instrumen Observasi
Pelaksanaan
1.     Mengadakan rapat guru untuk mensosialisasikan program IHT 2
2.     Menunjuk guru yang akan ikut IHT 2
3.     Menginformasikan tutur yang akan membimbing
4.     Melaksanakan prigram IHT 2
1.     Daftar Gadir
2.     Lembar Observasi
Pengamatan Dan  Pengumpulan Data

1.     Melakukan pemantauan
2.     Mengumpulkan data tentang aktivitas guru
3.     Mengumpulkan data tentang hasil kerja guru dalam IHT 2
Lembar Observasi
Evaluasi dan Refleksi



1.     Mencatat hasil pengamatan
2.     Mengevaluasi hasil pengamatan
3.     Menganalisis tingkat pemahaman guru dalam mengikuti IHT 2
4.     Membandingkan hasil siklus 1 dan siklus 2
5.     Membuat perbaikan tindakan untuk program IHT selanjutnya

Catatan hasil Pengamatan




3.3.        Rancangan Pengambilan Data  

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi dan wawancara. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi berupa rubrik, yang terdiri dari :
1.    Rubrik Penilaian Aktivitas Guru dalam melaksanakan In house Training
2.    Rubrik Penilaian Laporan Penelitian Tindakan Kelas
3.    Format Pedoman Observasi untuk mengetahui kendala yang ditemukan Guru-guru selama bimbingan.

Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut ini:
  
Apa yang akan ditingkatkan
Data yang akan diambil
Instrumen untuk mengambil data
Kemampuan peserta  dalam:
Membuat PTK
Hasil kegiatan IHT i dan IHT 2
PTK di IHT 1
PTK di IHT 2
Keaktifan peserta  dalam:
Pelaksanaan IHT dan Membuat PTK

-   Aktivitas peserta dalam mengikuti IHT
-   Hasil PTK yang dikumpulkan
Presensi / Daftar hadir
Observasi dan chek list untuk melihat aktivitas dlm bertanya, dan berdiskusi dalam kegiatan
Sikap peserta   dalam :
Pelaksanaan IHT 1 dan IHT 2
Sikap peserta terhadap  kegiatan  IHT 1 dan IHT 2
Observasi dan chek list untuk melihat aktivitas/sikap dlm bertanya, dan berdiskusi saat pelaksanaan diskusi.

3.4.                Analisis Data

Data yang diperoleh dianalisis dengan merujuk pada teknik analisis yaitu interpretasi data hasil observasi, hasil analisis kegiatan dan hasil laporan PTK , dengan kategori :
Rentang niiai
Kualifikasi
>_80 %
Sangat baik
70 - 80 %
Baik
60 - 70 %
Cukup
50 - 60 %
Kurang
< 50 %
Sangat kurang

3.5.                Indikator Kinerja

Kualitas bimbingan dan pelatihan  terhadap kemampuan menulis PTK meliputi:
1.    Pemahaman konsep penyusunan PTK.
2.    Pelaksanaan PTK
3.    Kemampuan menulis laporan PTK

Indikator Kinerja
1.    70 % guru mengalami peningkatan dalam memahami konsep menulis PTK
2.    70 % guru mengalami peningkatan Kemampuan menulis PTK.
3.    90 % guru melaksanakan PTK
4.    75 % guru menyusun laporan PTK
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA

Darminto dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume  4  Nomor 2,  Oktober 2016, ISSN I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret  E-mail: hfaaqih@gmail.com
DR.H. Wina Sanjaya. 2016. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta. Prenada Media.
Flipo ( 1961 )  dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuan Guru mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur
Louise Moquist dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur 2016
Madya dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013)
Nurjamal dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya Volume  4  Nomor 2,  Oktober 2016, ISSN I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret  E-mail: hfaaqih@gmail.com
Sherwood dan Best ( 1958 ) dalam dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata pelajaran melalui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur
Wardani,Prof. Dr. IG AK M.Sc.Ed. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka 1 ( 370.7) 1-36. 2014. Jakarta
Wibawa  dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013), 

  

6 komentar:

Unknown

allhamdulillah, bisa membantu untuk insiprasi saya dalam menyusun PTS \,tks

Unknown

Mohon izin ! bisa dijadikan contoh !!

Unknown

mantap, bermanfaat.. lanjutkan pak

Unknown

sangat menginspirasi dan bermanfaat










Posting Komentar