PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS ) MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMP NEGERI BERNAS TAHUN 2018
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS )
MENINGKATKAN
KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMP NEGERI BERNAS
TAHUN 2018
DISUSUN OLEH
DODI INDRA, S.S
NIP : 19780227 201001 1
009
PANGKALAN KERINCI
KABUPATEN PELALAWAN
PROPINSI RIAU
2018
LEMBAR
PENGESAHAN
PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN SEKOLAH ( PTS )
MENINGKATKAN
KEMAMPUAN GURU DALAM MENULIS PTK MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMP NEGERI BERNAS
TAHUN 2018
DISUSUN OLEH :
NAMA :
DODI INDRA.S.S
NIP :
19780227 201001 1 009
DISAHKAN DI : PANGKALAN KERINCI
TANGGAL DISAHKAN : 04 MEI 2018
DISAHKAN OLEH,
MENTOR
SALMAN, S.Pd, MM.Pd
PEMBINA TK 1 / IV B
NIP : 19690315 199304 1 001
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sangat dalam penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis / calon pengawas
sekolah dapat menyelesaikan Laporan Supervisi Akademik ini dengan baik dan tepat pada
waktunya. Terima kasih banyak penulis sampaikan kepada Bapak Salman, S.Pd,MM.Pd yang telah
memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyusun proposal ini
dalam rangka memenuhi tugasmembuat proposal Penelitian
Tindakan Sekolah ( PTS ) pada
Diklat calon pengawas sekolah.
Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Sekolah/Madrasah berisi standar kualifikasi dan kompetensi pengawas sekolah.
Ada enam dimensi kompetensi yang harus dikuasai pengawas sekolah yakni: (a)
kompetensi kepribadian, (b) kompetensi supervisi manajerial, (c) kompetensi
supervisi akademik, (d) kompetensi evaluasi pendidikan, (e) kompetensi
penelitian dan pengembangan, dan (f) kompetensi sosial. Kompetensi penelitian dan pengembangan sangat diperlukan
karena kompetensi ini cerminan dari kualitas dari seorang pengawas sekolah.
Keberhasilan peningkatan mutu pendidikan, khususnya
kualitas pengelolaan kelas sangat ditentukan oleh penguasaan kompetensi secara
memadai oleh guru. Guru banyak sekali
mengalami masalah dalam proses pembelajarannya. Guru juga dituntut untuk dapat
memecahkan masalah – masalah tersebut. Cara yang efektif untuk memecahkan
masalah tersebut adalah dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas. Namun
tidak semua guru mampu dan mau melaksanakan PTK ini. Untuk itulah, maka
melalui kegiatan ini, calon pengawas sekolah melakukan Penelitian
Tindakan Sekolah untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi guru dalam
menulis PTK. PTS ini dilaksanakan ole Pengawas Sekolah berkolaborasi
dengan kepala sekolah dan guru - guru.
Selanjutnya penulis mohon adanya perbaikan atas proposal ini, karena penulis
menyadari, bahwa dimungkinkan terdapat sejumlah kekuarangannya. Semoga saja proposal penelitian Tindakan Sekolah
ini mendapatkan perhatian dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak yang
berkompeten.
Pangkalan Kerinci,
Mei 2018
Calon Pengawas
Sekolah
DODI INDRA, S.S
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.................................................................................. 1
1.2.
Rumusan Masalah............................................................................ 3
1.3.
Tujuan................................................................................................. 3
1.4.
Manfaat............................................................................................... 3
BAB 2 KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian.......................................................................................... 4
a.
Menulis........................................................................................... 4
b.
Kemampuan.................................................................................. 5
c.
Penelitian Tindakan Kelas.......................................................... 6
d. IHT................................................................................................... 7
2.2. Konsep................................................................................................ 8
2.3. Kekuatan
dan Kelemahan In House Traning............................... 8
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Setting
Penelitian ............................................................................. 10
3.2. Rancangan
Tindakan....................................................................... 12
3.3. Rancangan
Pengambilan Data...................................................... 14
3.4 Analisis
Data...................................................................................... 15
3.5 Indikator
Kinerja................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 16
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan profesi guru
adalah kegiatan - kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu pengetahuan,
teknologi dan ketrampilan untuk peningkatan mutu. Mutu yang ditingkatkan itu
adalah mutu dalam proses belajar
mengajar, profesionalisme tenaga
kependidikan, dan usaha dalam rangka
menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan. Adapun
kegiatan pengembangan profesi seperti
yang termaktub dalah peraturan Depdiknas tahun 2001 ayat 1 adalah:
1. Membuat karya tulis/karya ilmiah di bidang pendidikan,
2. Menemukan teknologi di bidang pendidikan,
3. Membuat alat pelajaran/alat peraga atau alat bimbingan,
4. Menciptakan karya tulis ilmiah, dan mengikuti kegiatan
pengembangan kurikulum,
Berdasarkan bunyi peraturan depdiknas tersebut dapat
diartikan bahwa menulis karya ilmiah merupakan syarat mutlak bagi guru yang
akan naik pangkat dan golongan tertentu.
Pada umumnya guru masih
banyak yang kesulitan naik pangkat dan golongan IV a / Pembina ke IV b /
Pembina Tingkat I keatas yang kendalanya adalah pembuatan karya tulis ilmiah
yang disyaratkan harus dipenuhi angka kredit minimal 12 dari unsur pengembangan
profesi yang antara lain meliputi melakukan kegiatan karya tulis/karya ilmiah
dalam bidang pendidikan. Keputusan Menteri No. 14 tahun 2009 karya tulis ilmiah
sudah menjadi syarat kenaikan dari golongan III b ke III c. Oleh karena itu, di
depan, guru harus mempunyai kemampuan untuk membuat karya tulis ilmiah.
Pembuatan karya tulis
ilmiah oleh guru masih sangat terbatas jumlahnya. Sebagaian besar guru masih
mengalami kesulitan untuk kenaikan pangkat mereka karena adanya persyaratan
menulis karya tulis ilmiah. 75% nilai PKG guru dalam kompetensi Profesional
guru rendah. Nampak bahwa para guru kurang mempunyai keinginan untuk menulis
karya tulis ilmiah karena kurang pengetahuan dan kemampuan tentang pembuatan
karya tulis ilmiah.
Berdasarkan uraian diatas,
dipertimbangkan perlu dilakukan kegiatan pelatihan penulisan karya ilmiah bagi
para guru, yang karena keterbatasan waktu, tenaga dan pengetahuan serta
kemampuan guru-guru. untuk itu dilaksanakanlah In House Training ( IHT ) bagi
guru difokuskan pada peningkatan kemauan ( intentions ) dan kemampuan
(motivasi) guru menulis karya tulis ilmiah berjenis penelitian tindakan kelas (
PTK ). Harapannya guru-guru menjadi produktif dalam menghasilkan karya tulis
ilmiah.
Penelitian Tindakan Kelas
sangat penting untuk dilakukan karena tujuan utama PTK adalah untuk
meningkatkan kompetensi guru dalam memperbaiki proses pembelajarannya. PTK
dapat dijadikan acuan untuk menyelesaikan permasalahan yang sama yang terjadi
di kelas lain. Karena semua guru ( 100%) menemukan masalah selama proses
belajar mengajar berlangsung Selanjutnya
PTK juga dapat dijadikan sebagai syarat untuk kenaikan pangkat. 8 guru dari 26
guru terhambat naik pangkat karena belum mempunyai PTK yang dipersyaratkan
In House Training ( IHT ) dilaksanakan di sekolah guru itu
sendiri sehingga bisa efektif dan efiseien dalam pelaksanaannya. Selanjutnya
IHT langsung melatih guru untuk meningkatkan keterampilan dalam menulis PTK. Berdasarkan
urain diatas, maka penulis akan melaksanakan penelitian tindakan sekolah dengan
judul “MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU
DALAM MENULIS PTK MELALUI IN HOUSE TRAINING DI SMP NEGERI BERNAS TAHUN 2018”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan termasuk beberapa pemikiran di
atas, teridentifikasi sejumlah permasalahan, sehingga
penulis dapat merumuskan masalah seperti berikut:
1.
Apakah IHT dapat
meningkatkan kemampuan guru dalam menulis PTK ?
2.
Seberapa besar peningkatan menulis PTK guru setelah
dilaksanakannya IHT menulis PTK?
1.3. Tujuan
Penelitian Tindakan
Sekolah ini bertujuan untuk:
1. Mendeskripsikan proses IHT menulis PTK sehingga dapat
meningkatkan kemampuan menulis PTK guru
2. Mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis PTK guru
setelah IHT Menulis PTK dilaksanakan.
1.4. Manfaat
PTS
ini diharapkan dapat memberikan manfaat
a. Manfaat bagi guru:
ü Meningkatkan kemampuan guru
dalam memecahkan masalah yang ada dalam kelas.
ü Menumbuhkan motivasi dalam menyusun
PTK pada guru.
b. Mamfaat
bagi sekolah:
ü Meningkatkan prestasi sekolah
dalam bidang akademis.
ü Meningkatkan kinerja sekolah
melalui peningkatan profesio nalisme guru.
BAB 2
KAJIAN TEORI
2.1. Pengertian
a.
Menulis
Menurut DR.H. Wina
Sanjaya. 2016. Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta. Prenada Media. Penelitian
Tindakan Kelas adalah satu teknik peningkatan mutu pembelajaran lewat perbaikan berkesinambungan proses
pembelajaran mulai perancangan sampai pelaksanaannya. Sementara itu, Tarigan dalam Muhammad Dirham S. Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Siswa
Kelas V SD Inpres Batulappa Kabupaten Barru Melalui Sistem Pembelajaran
Emosional. Jurnal Pendidikan KONFIKS Volume 1 nomor 1. Jakarta. 2018. http://lp3m.unismuh.ac.id/jurnal/index.php/konfiks.
menyatakan bahwa Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang
dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka
dengan orang lain.
Darminto
dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4
Nomor 2, Oktober 2016, ISSN
I2302-6405 Faaqih
Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas
Sebelas Maret E-mail: hfaaqih@gmail.com menerangkan bahwa Menulis adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang untuk menghasilkan
tulisan. Maksudnya adalah melahirkan pikiran atau perasaan dengan tulisan. Menulis
merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi
secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain.
Nurjamal
dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4
Nomor 2, Oktober 2016, ISSN
I2302-6405 Faaqih
Hidayaturrakhman Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas
Sebelas Maret E-mail: hfaaqih@gmail.com menyatakan Menulis adalah meracik. Meracik sebuah teks
tidak semudah meracik ucapan. Meracik teks perlu keterampilan yang luar biasa
dalam mengolah dan menyusun kalimat.Untuk mengatakan sebuah tulisan dapat
dikatakan berhasil atau tidak, yaitu apabila tulisan tersebut dapat dipahami
dengan mudah oleh pembaca. Maka tulisan dapat dianggap memberi informasi
bilamana tulisan tersebut dapat dipahami oleh pembaca.
Dengan demikian menulis
adalah kegiatan menuangkan pikiran,
gagasan, dan perasaan seseorang yang diungkapkan dalam bahasa tulis. Dalam
pengertian yang lain, menulis adalah kegiatan untuk menyatakan pikiran dan
perasaan dalam bentuk tulisan . dalam penelitian ini menulis yang dimaksud adalah menulis Penelitian Tindakan
Kelas ( PTK ) oleh guru.
b. Kemampuan
Louise
Moquist dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata pelajaran
melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur 2016. menyatakan bahwa Competency
is a description of something which a person who works in a given occupation
area should be able to do. It is a description of an action, behaviour or
outcame which a person should be able to demonstrate. Pendapat ini
menunjukkan bahwa kompetensi pada dasarnya merupakan gambaran tentang kegiatan,
perilaku, atau hasil yangseyogyanya dapat dilakukan ( Be able to ) sesuatu
dalam pekerjaannya tentu saja seseorang harus memiliki kemampuan ( ability )
dalam bentuk pengetahuan ( knowledge ) , sikap ( attitude ) dan keterampilan (
skill ) yang sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Kemampuan adalah suatu
kapasitas atau bakat yang diperoleh secara sengaja atau secara
natural yang memungkinkan seorang individu untuk melaksanakan pekerjaan atau
tugas tertentu dengan sukses. Kemampuan bisa berhubungan dengan kesanggupan
dalam melakukan tindakan atau mencapai hasil tertentu melalui seperangkat
bakat, ciri khas, fungsi, proses, atau layanan yang bisa dikendalikan dan
diukur, atau suatu tingkatan tertentu dari kompetensi dalam melaksanakan suatu
pekerjaan tertentu.
Kemampuan guru dam menulis
PTK merupakan bukti kesanggupan guru menuangkan ide dan pikiran tentang
permasalah yang dihadapi di dalam kelas dalam tulisan.
c. Penelitian Tindakan Kelas
Wibawa dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013), menyebutkan
bahwa Penelitian tindakan kelas juga merupakan merupakan salah satu usaha
sistematis untuk meningkatkan kualitas dari guru. selanjutnya Prof. Dr. IG AK Wardani, M.Sc.Ed. Penelitian Tindakan
Kelas. Universitas Terbuka 1 ( 370.7) 1-36. 2014. Jakarta menyatakan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas ( PTK ) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Madya
dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013), menerangkan
bahwa sanya Penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan
tujuan meningkatkan kualitas tindakan yang selama ini telah dilakukan. Seluruh
prosesnya tindakan ditelaah, diagnosis, direncanakan, dilaksanakan, dipantau,
dan dianalasis evaluasi diri dan perkembangan professional
Jadi penelitaian tindakan
kelas ( PTK ) merupakan penelitian
praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian
ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai
kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu
pembelajaran di kelas.
d. IHT
Flipo (
1961 ) dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan
Kemampuan Guru mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan
Penabur menyebutkan bahwa IHT dilakukan di
tempat sendiri, dengan mengoptimalkan potensi – potensi yang ada di sekolah.
Training ( pelatih ) adalah tindakan untuk meningkatkan pengetahuan dan
kecakapan sumber daya dalam suatu organisasi untuk melaksanakan suatu pekerjaan
tertentu.
Sherwood
dan Best ( 1958 ) dalam dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata
pelajaran melalui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur Training ( pelatihan ) adalah proses membantu sumber daya
yang terdapat dalam suatu organisasi untuk memperoleh efektifitas dalam pekerrjaan
mereka yang sekarang atau yang akan datang melalui pengembangan skill,
knowledge atau attitude.
Jadi In House Traning (
IHT ) yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pelatihan yang
diselenggarakan oleh sekolah untuk guru – guru yang ada disekoalh itu sendiri.
Dengan mendatangkan nara sumber dari luar sekolah. Tujuannya adalah untyuk
lebih memaksimalkan kegiatan pelatihan sehingga dapat meningkatkan kemampuan
para pesertanya.
2.2. Konsep
Kemampuan menulis guru tidak dapat disamaratakan antara guu
stu dengan guru yang lainnya. Hal ini
didasarkan karena:
1.
Kemampuan guru
berbeda
2.
Usia guru berbeda
3.
Latar belakang
pendidikan guru berbeda
4.
Latar belakang
pangkat guru berbeda
5.
Masa kerja guru
berbeda
Untuk itulah dilaksanakan In House Training ( IHT ). IHT
diharapkan dapat mengakomodir perbedaan diatas karena IHT akan langsung
menyentuh kepada permasalah guru secara individual. Walaupun sudah ada
penelitian yang membahas tentang upaya untuk meningkatkan kemampuan guru, namun
penelitian ini fokus kepada:
ü Peningkatan kemampuan guru
mata pelajaran melalui In House Training
ü Keefektifan In House Training dalam meningkatkan kompetensi
profesional guru di SMP Negeri Bernas
ü Peningkatan Kompetensi guru dalam menyusun PTK melalui
kegiatan IHT
2.3. Kekuatan dan Kelemahan In House Training
IHT adalah Program pelatihan yang diselenggarakan oleh
suatu organsasi yang dalam hal ini sekolah dngan menggunakan tempat pelatihan
sendiri yakni sekolah itu sendiri, peralatan sendiri dan peserta dari
organisasi / sekolah itu sendiri dengan mendatangkan pelatih atau trainer
sendiri.
- Kekuatan In
house Training
1. IHT meningkatkan kualitas sumber daya manusia ( guru )
2. IHT dapat meningkatkan interaksi antara peserta
3. IHT dapat mempererat rasa kekeluargaan kebersamaan
4. IHT dapat meningkatkan motivasi dan budaya belajar yang
berkesinambungan
5. Biaya lebih murah
6. Hasil lebih maksimal
7. Materi lebih spesifik
8. Peserta dari satu organisasi
b.
Kelemahan dari In
House Training
1.
Mengeluarkan biaya
sendiri
2.
Harus menyiapkan
peralatan, tempat dan kebutuhan lainnya sendiri
3.
Perlu persiapan yang
lebih matang
Untuk melaksanakan In House Training mamang perlu persiapan
yang matang sehingga semua kelemahan
dapat diatasi.
BAB
3
METODE PENELITIAN
3.1. Setting Penelitian.
a. Tempat
Penelitian
ini dilakukan di SMP Negeri Bernas
dengan pertimbangan :
1.
SMP Negeri Bernas menjadi salah satu sekolah binaan colaon pengawas sekolah
2.
SMP Negeri Bernas
merupakan sekolah yang guru – gurunya masih muda sehingga mereka kreatif dan inovatif dalam
pembelajaran
b.
Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada
semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018 - 2019 dan berlangsung selama lima tahap pertemuan yang meliputi
tahapan :
1. Perencanaan/persiapan
penelitian,
2. Koordinasi
persiapan,
3. Tindakan
pelaksanaan,
4. Observasi
penelitian ,
5. Refleksi/evaluai
hasil penelitian.
c.
Sasaran
Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah Guru – Guru
SMP Negeri Bernas. Dengan data guru seperti tabel dibawah ini.
DATA
GURU SMP NEGERI BERNAS
TAHUN
2018
NO
|
NAMA
|
PANGKAT / GOL
|
MATA PELAJARAN
|
MASA TUGAS
|
1
|
WARSONO,
S.Pd. M.SI
|
Pembina Tk 1/IV b
|
B. INGGRIS
|
23 Tahun
|
2
|
TRISNA
YUNAILIS, S.Pd
|
Penata Tk 1/ III d
|
IPA
|
30 Tahun
|
3
|
KHASMINIWATI,
S.Pd
|
Pembina / IV a
|
B. INDONESIA
|
14 Tahun
|
4
|
INDRAYANI,
S.Pd
|
Penata Tk 1/ III d
|
B. INGGRIS
|
14 tahun
|
5
|
WITRIYENTI,
M.PdI
|
Pembina/ IV a
|
P. A.ISLAM
|
14 tahun
|
6
|
IDDADI
MUDRA, S.Pd
|
Penata Tk 1/ III d
|
SENI BUDAYA
|
13 Tahun
|
7
|
SINARYATI,
S.Pd
|
Penata Tk 1/ III d
|
MATEMATIKA
|
13 Tahun
|
8
|
RINI
MARTINI, S.Pd
|
Penata / III c
|
PPKN
|
12 Tahun
|
9
|
ADI
ZAINAL, S.Pd
|
Penata Muda Tk 1 / III b
|
PJOK
|
12 tahun
|
10
|
MUDI
UMA ESI, S.Pd
|
Penata Muda Tk 1 11/ III b
|
IPA
|
12 Tahun
|
11
|
HENDRA
SAPUTRA, S.Pd
|
Pe12nata / III c
|
IPS
|
12 Tahun
|
12
|
DODI
INDRA, S.S
|
Penata / III c
|
B. INGGRIS
|
11 Tahun
|
13
|
DESTELITA,
S.Pd
|
Penata Muda Tk 1 / III b
|
IPS
|
10 tahun
|
14
|
DESLIA
FATIMAH, S.Pd
|
Penata Muda Tk 1 / III b
|
B. INDONESIA
|
10 Tahun
|
15
|
SAFITRI
OKTAVIA, S.Pd
|
Penata Muda Tk 1 / III b
|
MATEMATIKA
|
10 Tahun
|
16
|
ANDI
SETIAWAN, S.Pd
|
Penata Muda / III a
|
PJOK
|
3 Tahun
|
17
|
INDRA
PERMANA, S.Pd
|
Penata Muda / III a
|
SENI BUDAYA
|
3 Tahun
|
18
|
ROMI
SUSANTI, S.EI
|
|
IPS / PPKN
|
15 Tahun
|
19
|
SUSI
MARLINA, S.PdI
|
|
P. A.
ISLAM
|
15 Tahun
|
20
|
NANDA
PRATAMA, S.Pd
|
|
B. INGGRIS
|
14 Tahun
|
21
|
DESI
WULANDARI, S.Pd
|
|
IPA
|
13 Tahun
|
22
|
EMELIA
ELFIANA, S.PdI
|
|
P. A.ISLAM
|
6 Tahun
|
23
|
ADE
WIDYA NINGSIH, S.Pd
|
|
MATEMATIKA
|
6 Tahun
|
24
|
KHAIRUL
RAHMAD, S.PdI
|
|
P. A. ISLAM
|
6 Tahun
|
25
|
TRIYONO,
S.Pd
|
|
BK
|
6 Tahun
|
26
|
ANISA
SURYA, S.Pd
|
|
IPA
|
2 Tahun
|
27
|
IRMA
NOVIANI, S.Pd
|
|
IPA
|
4 Tahun
|
28
|
HAMDAN,
S.E
|
|
PPKN
|
2 Tahun
|
29
|
YUDA
PRATAMA
|
|
TIK
|
3 Tahun
|
30
|
ROSDIANA,
S.Pd
|
|
B. INDONESIA
|
4 Tahun
|
3.2. Rancangan Tindakan.
RANCANGAN TINDAKAN SIKLUS 1
TAHAPAN
|
KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN
|
BAHAN DAN PERALATAN YANG DISIAPKAN
|
Perencanaan
|
1. Menganalisis peserta pelatihan
2. Menyiapkan lembar obsservasi
3. Evaluasi In House Training
|
1. Daftar hadir
2. Instrumen Observasi
|
Pelaksanaan
|
1. Mengadakan rapat guru untuk mensosialisasikan program IHT
2. Menunjuk guru yang akan ikut IHT
3. Menginformasikan tutur yang akan membimbing
4. Melaksanakan program IHT
|
1. Daftar Gadir
2. Lembar Observasi
|
Pengamatan Dan Pengumpulan Data
|
Melakukan pemantauan
1. Mengumpulkan data tentang aktivitas guru
2. Mengumpulkan data tentang hasil kerja guru dalam IHT
|
Lembar Observasi
|
Evaluasi dan Refleksi
|
1. Mencatat hasil pengamatan
2. Mengevaluasi hasil pengamatan
3. Menganalisis tingkat pemahaman guru dalam mengikuti IHT
4. Membuat perbaikan tindakan untuk program IHT selanjutnya
|
Catatan hasil Pengamatan
|
RANCANGAN
TINDAKAN SIKLUS 2
Perencanaan
|
1. Menganalisis peserta pelatihan
2. Menyiapkan lembar obsservasi
3. Evaluasi In House Training
|
1. Daftar hadir
2. Instrumen Observasi
|
Pelaksanaan
|
1. Mengadakan rapat guru untuk mensosialisasikan program IHT 2
2. Menunjuk guru yang akan ikut IHT 2
3. Menginformasikan tutur yang akan membimbing
4. Melaksanakan prigram IHT 2
|
1. Daftar Gadir
2. Lembar Observasi
|
Pengamatan Dan Pengumpulan Data
|
1. Melakukan pemantauan
2. Mengumpulkan data tentang aktivitas guru
3. Mengumpulkan data tentang hasil kerja guru dalam IHT 2
|
Lembar Observasi
|
Evaluasi dan Refleksi
|
1. Mencatat hasil pengamatan
2. Mengevaluasi hasil pengamatan
3. Menganalisis tingkat pemahaman guru dalam mengikuti IHT 2
4. Membandingkan hasil siklus 1 dan siklus 2
5. Membuat perbaikan tindakan untuk program IHT selanjutnya
|
Catatan hasil Pengamatan
|
3.3.
Rancangan
Pengambilan Data
Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi
dan wawancara. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan
data adalah lembar observasi berupa rubrik, yang terdiri dari :
1.
Rubrik
Penilaian Aktivitas Guru dalam melaksanakan In house Training
2.
Rubrik
Penilaian Laporan Penelitian Tindakan Kelas
3.
Format
Pedoman Observasi untuk mengetahui kendala yang ditemukan Guru-guru selama
bimbingan.
Untuk lebih jelas dapat dilihat
dalam tabel berikut ini:
Apa yang akan ditingkatkan
|
Data yang akan diambil
|
Instrumen untuk mengambil data
|
Kemampuan peserta dalam:
Membuat PTK
|
Hasil kegiatan IHT i dan IHT
2
|
PTK di IHT 1
PTK di IHT 2
|
Keaktifan peserta dalam:
Pelaksanaan IHT dan Membuat
PTK
|
-
Aktivitas peserta dalam mengikuti IHT
-
Hasil PTK yang dikumpulkan
|
Presensi / Daftar hadir
Observasi dan chek list untuk
melihat aktivitas dlm bertanya, dan berdiskusi dalam kegiatan
|
Sikap peserta dalam :
Pelaksanaan IHT 1 dan IHT 2
|
Sikap peserta terhadap kegiatan IHT 1 dan IHT 2
|
Observasi dan chek list untuk
melihat aktivitas/sikap dlm bertanya, dan berdiskusi saat pelaksanaan
diskusi.
|
3.4.
Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis dengan
merujuk pada teknik analisis yaitu interpretasi data hasil observasi, hasil
analisis kegiatan dan hasil laporan PTK
, dengan kategori :
Rentang niiai
|
Kualifikasi
|
>_80 %
|
Sangat baik
|
70 - 80 %
|
Baik
|
60 - 70 %
|
Cukup
|
50 - 60 %
|
Kurang
|
< 50 %
|
Sangat kurang
|
3.5.
Indikator
Kinerja
Kualitas bimbingan
dan pelatihan terhadap
kemampuan menulis PTK meliputi:
1. Pemahaman
konsep penyusunan PTK.
2. Pelaksanaan
PTK
3. Kemampuan
menulis laporan PTK
Indikator Kinerja
1. 70
% guru mengalami peningkatan dalam memahami konsep
menulis PTK
2. 70
% guru mengalami peningkatan Kemampuan menulis PTK.
3. 90 % guru melaksanakan PTK
4. 75 % guru menyusun laporan PTK
BAB 5
DAFTAR PUSTAKA
Darminto
dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4
Nomor 2, Oktober 2016, ISSN
I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman
Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret E-mail: hfaaqih@gmail.com
DR.H. Wina Sanjaya. 2016.
Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta. Prenada Media.
Flipo
( 1961 ) dalam Alfaris Sujoko.
Peningkatan Kemampuan Guru mata pelajaran melalaui In-House Training. Jurnal
Pendidikan Penabur
Louise
Moquist dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata pelajaran
melalaui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur 2016
Madya
dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013)
Nurjamal
dalam BASASTRA Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya
Volume 4
Nomor 2, Oktober 2016, ISSN
I2302-6405 Faaqih Hidayaturrakhman
Herman, Kundharu Saddhono, Budi Waluyo FKIP Universitas Sebelas Maret E-mail: hfaaqih@gmail.com
Sherwood
dan Best ( 1958 ) dalam dalam Alfaris Sujoko. Peningkatan Kemampuna Guru mata
pelajaran melalui In-House Training. Jurnal Pendidikan Penabur
Wardani,Prof.
Dr. IG AK M.Sc.Ed. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka 1 ( 370.7)
1-36. 2014. Jakarta
Wibawa dalam Mohammad Mukhlas, Sofwan Hadi Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo, sofwan@iainponorogo.ac.id (2013),
6 komentar:
allhamdulillah, bisa membantu untuk insiprasi saya dalam menyusun PTS \,tks
Mohon izin ! bisa dijadikan contoh !!
Terimakasih, ijin share
sangat bermanfaat
mantap, bermanfaat.. lanjutkan pak
sangat menginspirasi dan bermanfaat
Posting Komentar