SEJARAH NAMA LANGGAM

On Senin, 20 Mei 2013 0 komentar


SEJARAH NAMA LANGGAM

            Bismillah hirromanir Rohim, kalimat pertama dituliskan Alhamdulilah kepada Allah SWT, salawat dikirimkan untuk junjungan alam Nabi Muhammad SAW.
            Sepuluh jari disusun, sebelas masuk kepala kami tundukkan untuk Ninik Mamak, Alim Ulama, Cerdik Pandai, Anak Jantan (anak laki-laki), Anak Padusi (anak perempuan) serta Anak Kemenakan semuanya. Jika ada tersinggung menghadap naik, tergeser menghadap turun menulis tidak dengan semestinya.
            Kita ketahui nama Langgam ( kelurahan Langgam)  tidak nama ini adanya sebelum nama Langgam, tetapi menurut sejarah ada mengalami perubahan-perubahan nama.
            Pada zaman dahulu, ada sebuah negeri yang di kepalai oleh Datuk. Yang disebut datuk bandoro kayo yang nama negeri tersebut Rana Macang pandak. Datuk Bandoro Kayo adalah ayah dari Datuk Ungge Bomban.
            Pada zaman Datuk Ungge Bomban  nama Rana Macang Pandak berubah nama Bukit Bandaro Bonsu. Menurut sejarah Ungge Bomban adalah ayah dari Sultan Paminggih yang sekarang diabadikan menjadi sebuah nama jalan di kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam.
            Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, tahun berganti tahun nama negeri Bukit Bnadaro Bonsu mengalami perubahan-perubahan sehingga disebut dalam cerita, Negeri Teleng (miring) kelaut, Tebing Lembak-Lembaan (tebing bergelombang oleh air), Air pasang-pasang (pasang surut dan pasang naik).
            Pada zaman Datuk Sultan Paminggih Langgam bernama Apung Paminggih Lawik (laut) dan Rana Tanjung Bunga. Karena pergeseran zama dan waktu dari nama taerakhir maka berubah menjadi Langgam.
            Menurut kisah yang ada nama Langgam diambil dari sebatang kayu yang pada waktu itu tidak ada yang tahu nama kayu tersebut, sehingga ada salah seorang yang member nama kayu tersebut Kayu Langgam.
Menurut cerita yang ada kayu tersebut tumbuh disekitar Mesjid Nurul Islam Langgam, mesjid ini dibangun ditepi sunggai Kampar.
Sejarah langgam tidak hanya sampai disitu saja, untuk membentuk negeri yang aman dan sejahtera oleh orang yang arif dan bijaksana ada seorang datuk yang menyusun yang menurut sejar masih kerabat dari Datuk Ungge Bomban. Datuk menyusun tersebut adalah Puak atau Pesukuan Domo, Seberang Parit.
Datuk menyusun bukan nama gelar tapi adalah nama orang. Oleh Datuk Menyusun sebagai orang cerdik pandai didalam negeri Langgam. Menurut cerita yang didapat maka di adakan musyawarah untuk menciptakan negeri yang beradat, serta aman dan sejahtera.
Dari hasil musyawarah. Terbentuk Datuk-datuk diantaranya :
1.      Datuk Bandahara (Bandaro) tugasnya memegang kekeyayan negeri.
2.      Datuk Bono adalah Datuk untuk anak perantauan
3.      Datuk Imbang tugasnya adalah duhalang negeri (Polisi)
4.      Datuk Bantuo adalah Mamak Soko Jo Pasoko ( mamak anak kemenakan dan menentukan harta pusaka)

Di Negeri Langgam tersebut adat Bersendikan Sarak, sarak bersendikan Kitabullah, maka di Langgam ada yang dinamakan Lembaga Penghulu. Lembaga penghulu itu terdiri dari :
1.      Datuk Bendaro
2.      Datuk Kerjan
3.      Datuk Lelo
4.      Datuk Majo
5.      Datuk penghulu besar

Menurut sejarah yang didapat setelah semuanya tersusun di Negeri Langgam yang bernama Datuk Menyusun tidak ada gelarnya, tetapi orang banyak menyebutkan, Datuk Tempat Berguru, Berdiri Tempat Bertanya. Hilangnya Datuk Menyusun, maka muncul Datuk Pedano yaitu Orang Tua Negeri
Sampai sekarang negeri Langgam masih memakai adat istiadat didalam pesta perkawinan. Inilah yang dapat saya sampaikan sejarah singkat nama negeri langgam. Jika ada saran dan tambahan, saya sebagai penulis menerima masukkan tersebut untuk kesempurnaan sejarah ini.

Nara Sumber :
1.      Ibunda Hj. Saudah ( 95tahun )
2.      Jammah (alm)
3.      Rais (alm)
4.      Yulizar s.sos

0 komentar:

Posting Komentar