Mama aku mau mati…..!?
Satu lagi anak (Linda usia 6 tahun) meninggal dunia dengan pesan kemanusian, setelah sebelumnya mengigit 5 (lima) anggota keluarganya“Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyayangiku lagi” kata terakhirnya sebelum meninggal dunia.
Setiap ada kasus gigitan hewan menular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mengurangi/mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau diteregent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain).(Depkes RI, 2000, Petunjuk Perencanaan dan Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies, di Indonesia, Jakarta)
Senin, 05 Mei 2008 13.59 wib.
Dua minggu yang lalu tepatnya tanggal 25 April 2008, Linda (6 tahun ) baru saja digigit anjing gila ( terinfeksi rabies), dia cuma ditangani perawat senior, membersihkan gigitan anjing dan membalutnya. Namun tiba-tiba hari Jumat, 2 Mei 2008, Lindah mengamuk, mengigit tangannya, mengeluarkan lidahnya bahkan lidahnya digigitnya, Ibunya, neneknya, tantenya, dan kedua pamannya kaget seketika, “Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyangiku lagi” demikian ucapan terakhir yang keluar dari mulut Lindah.
Keluarganya mencoba menyadarkannya, namun sayang kelima keluarga digigitnya. Linda Kemudian dibawah ke klinik ABRI, petugas tidak mampu melayaninya, dirujuk ke RSU Polewali tidak dilayani karena tidak lengkap keterangan miskinnya, Linda harus pulang dengan terus mengamuk dan terus mengamuk, perawat senior didesanya sempat mengobatinya dan menganjurkan untuk segera di bawah kembali ke RSU Polewali. Tapi sayang, cuma sekitar 4 jam di Rumah Sakit, Linda harus menghembuskan Napas Terakhir, tampa berkata apa-apa. Yang teringat hanya “Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyangiku lagi”
Kenapa begitu gampangnya Linda meninggal dunia? Keluarganya sudah berusaha semaksimal mungkin, seharusnya kita semua peduli, menyanyangi mereka dan tidak membiarkan mereka menderita sakit, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, bahkan di kabupaten Polewali Mandar sebentar lagi akan keluar PERDA Perlindungan Anak.
Seharus kita memang peduli, apalagi mereka yang bekerja di unit pelayanan kesehatan. Jangan biarkan lagi anak-anak meninggal dengan pesan-pesan kemanusiaan.
Selasa, 13 Mei 2008 13:46 wib
Polewali Mandar Sulwesi Barat,— Baru seminggu lalu tepatnya tanggal 2 Mei 2008 Linda (usia 6 tahun) meninggal dunia karena diserang virus rabies, dengan pesan kemanusian, “Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyangiku lagi” tidak ada yang pedulikan, akhirnya Aras (11 tahun) menyusul Linda.
Sangat ironis memang kami (penulis) sebagai pemerhati kesehatan masyarakat di wilayah kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat telah menyampaikan kepada yang berkompoten. Kematian linda harus segera ditindak lanjuti berikut pula pesan terakhir Linda, walaupun masih usia 6 tahun melalui ibunya ia berpesan
Catatan : Judul asli Tulisan ini adalah Anak Rabies, meninggal setelah mengigit 5 anggota keluarganya berita dari anda www.okezone.com kiriman dari Penulis @arali2008)
Sudah jelas dalam catatan kami tepatnya tanggal 25 April 2008, Linda (6 tahun ) bersama 8 warga lainnya digigit anjing gila ( terinfeksi rabies). Rupanya Anjing gila ini terus berkeliling tampa ada yang memyelusuri siapa-siapa saja yang telah digigit, para petugas kesehatan hanya menunggu laporan dari masyarakat tentang siapa-siapa saja yang telah digigit dan memberikan imunisasi rabies, pada hal virus ini bukan hanya menular melalui gigitan tapi melalui juga percikan air liur anjing gila ini setelah Aras sebelum minggal telah kontak dengan anjing ini. Walaupun anjing ini telah mati, namun harus terus diwaspadai, terus ditelusuri siapa-siapa saja yang telah kontak dengan anjing ini, karena apabila tidak dilakukan intervensi melalui imunisasi rabies, maka ketika timbul gejala 3-5 hari berikut akan ditemukan lagi kematian karena rabies.
Penyakit Rabies adalah penyakit yang bersumber Binatang dengan juga dengan sebutan Penyakit Anjing Gila yaitu penyakit infeksi akut (mendadak) pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh masuknya virus rabies. Penularan melalui gigitan binatang terutama anjing, kucing, dan kera.
Lebih lamban lagi Dinas Peternakan belum bersikap tentang upaya-upaya mengendalikan anjing-anjing liar yang berkeliaran diwilayah kerjanya Kabupaten Polewali Mandar
“Linda! maaf pesanmu, kami abaikan, sehingga Aras, harus menyusulmu, mungkin masih ada lagi yang munyusulmu karena masih ada yang belum dengar pesanmu.”
Satu lagi anak (Linda usia 6 tahun) meninggal dunia dengan pesan kemanusian, setelah sebelumnya mengigit 5 (lima) anggota keluarganya“Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyayangiku lagi” kata terakhirnya sebelum meninggal dunia.
Setiap ada kasus gigitan hewan menular rabies harus ditangani dengan cepat dan sesegera mungkin. Untuk mengurangi/mematikan virus rabies yang masuk pada luka gigitan, usaha yang paling efektif ialah mencuci luka gigitan dengan air (sebaiknya air mengalir) dan sabun atau diteregent selama 10-15 menit, kemudian diberi antiseptik (alkohol 70 %, betadine, obat merah dan lain-lain).(Depkes RI, 2000, Petunjuk Perencanaan dan Penatalaksanaan Kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies, di Indonesia, Jakarta)
Senin, 05 Mei 2008 13.59 wib.
Dua minggu yang lalu tepatnya tanggal 25 April 2008, Linda (6 tahun ) baru saja digigit anjing gila ( terinfeksi rabies), dia cuma ditangani perawat senior, membersihkan gigitan anjing dan membalutnya. Namun tiba-tiba hari Jumat, 2 Mei 2008, Lindah mengamuk, mengigit tangannya, mengeluarkan lidahnya bahkan lidahnya digigitnya, Ibunya, neneknya, tantenya, dan kedua pamannya kaget seketika, “Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyangiku lagi” demikian ucapan terakhir yang keluar dari mulut Lindah.
Keluarganya mencoba menyadarkannya, namun sayang kelima keluarga digigitnya. Linda Kemudian dibawah ke klinik ABRI, petugas tidak mampu melayaninya, dirujuk ke RSU Polewali tidak dilayani karena tidak lengkap keterangan miskinnya, Linda harus pulang dengan terus mengamuk dan terus mengamuk, perawat senior didesanya sempat mengobatinya dan menganjurkan untuk segera di bawah kembali ke RSU Polewali. Tapi sayang, cuma sekitar 4 jam di Rumah Sakit, Linda harus menghembuskan Napas Terakhir, tampa berkata apa-apa. Yang teringat hanya “Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyangiku lagi”
Kenapa begitu gampangnya Linda meninggal dunia? Keluarganya sudah berusaha semaksimal mungkin, seharusnya kita semua peduli, menyanyangi mereka dan tidak membiarkan mereka menderita sakit, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, bahkan di kabupaten Polewali Mandar sebentar lagi akan keluar PERDA Perlindungan Anak.
Seharus kita memang peduli, apalagi mereka yang bekerja di unit pelayanan kesehatan. Jangan biarkan lagi anak-anak meninggal dengan pesan-pesan kemanusiaan.
Selasa, 13 Mei 2008 13:46 wib
Polewali Mandar Sulwesi Barat,— Baru seminggu lalu tepatnya tanggal 2 Mei 2008 Linda (usia 6 tahun) meninggal dunia karena diserang virus rabies, dengan pesan kemanusian, “Mama aku mau mati, kenapa tidak ada yang pedulikan aku, kalian tidak menyangiku lagi” tidak ada yang pedulikan, akhirnya Aras (11 tahun) menyusul Linda.
Sangat ironis memang kami (penulis) sebagai pemerhati kesehatan masyarakat di wilayah kabupaten Polewali Mandar Propinsi Sulawesi Barat telah menyampaikan kepada yang berkompoten. Kematian linda harus segera ditindak lanjuti berikut pula pesan terakhir Linda, walaupun masih usia 6 tahun melalui ibunya ia berpesan
Catatan : Judul asli Tulisan ini adalah Anak Rabies, meninggal setelah mengigit 5 anggota keluarganya berita dari anda www.okezone.com kiriman dari Penulis @arali2008)
Sudah jelas dalam catatan kami tepatnya tanggal 25 April 2008, Linda (6 tahun ) bersama 8 warga lainnya digigit anjing gila ( terinfeksi rabies). Rupanya Anjing gila ini terus berkeliling tampa ada yang memyelusuri siapa-siapa saja yang telah digigit, para petugas kesehatan hanya menunggu laporan dari masyarakat tentang siapa-siapa saja yang telah digigit dan memberikan imunisasi rabies, pada hal virus ini bukan hanya menular melalui gigitan tapi melalui juga percikan air liur anjing gila ini setelah Aras sebelum minggal telah kontak dengan anjing ini. Walaupun anjing ini telah mati, namun harus terus diwaspadai, terus ditelusuri siapa-siapa saja yang telah kontak dengan anjing ini, karena apabila tidak dilakukan intervensi melalui imunisasi rabies, maka ketika timbul gejala 3-5 hari berikut akan ditemukan lagi kematian karena rabies.
Penyakit Rabies adalah penyakit yang bersumber Binatang dengan juga dengan sebutan Penyakit Anjing Gila yaitu penyakit infeksi akut (mendadak) pada sistem saraf pusat yang disebabkan oleh masuknya virus rabies. Penularan melalui gigitan binatang terutama anjing, kucing, dan kera.
Lebih lamban lagi Dinas Peternakan belum bersikap tentang upaya-upaya mengendalikan anjing-anjing liar yang berkeliaran diwilayah kerjanya Kabupaten Polewali Mandar
“Linda! maaf pesanmu, kami abaikan, sehingga Aras, harus menyusulmu, mungkin masih ada lagi yang munyusulmu karena masih ada yang belum dengar pesanmu.”
0 komentar:
Posting Komentar