Penyebab Anak Tidur Ngorok dan Efeknya

On Kamis, 16 Agustus 2012 0 komentar


Penyebab Anak Tidur Ngorok dan Efeknya

Ngorok atau mendengkur meski pun dalam kebanyakan kasus tidak berbahaya bagi anak tetapi bisa mengganggu kesehatan. Suara mendengkur juga biasanya akan mengganggu orang tua atau saudaranya jika anak masih ditemani saat tidur.
Anak tidur ngorok di malam hari bisa menimbulkan masalah pada siang hari. Ngorok disebabkan karena aliran udara yang bergetar di saluran pernapasan bagian atas karena penyempitan saluran pernapasan. Aliran udara yang tidak lancar akan membuat pasokan oksigen yang masuk berkurang sehingga tubuh dan otak tidak mendapatkan jumlah oksigen yang seharusnya didapatkan, akibatnya tidur anak seperti kurang tuntas, pusing saat bangun tidur dan terlihat lesu di siang hari. Jika dibiarkan terus menerus akan menimbulkan masalah prestasi anak di sekolah dan masalah perilaku.
Berdasarkan beberapa penelitian mendengkur merupakan gejala yang umum terjadi pada anak saat tidur, sekitar 3-12 persen anak berusia 1-9 tahun mendengkur saat tidur, ini di definisikan sebagai mendengkur primer. Disebut mendengkur primer jika tidak terkait dengan masalah yang lebih serius seperti sindrom apnea tidur obstruktif atau obstructive sleep apnea syndrome (OSAS).
Anak tidur ngorok dengan keras dan sering pada malam hari sering abnormal. Kadang-kadang merupakan tanda dari infeksi pernapasan, hidung tersumbat atau alergi atau mungkin merupakan gejala dari gangguan tidur apnea. Pada tahun 2002, American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa semua anak diperiksa jika mendengkur keras dan diagnosis dilakukan untuk menentukan jika seorang anak mengalami sindrom tidur yang normal (mendengkur primer) atau menderita apnea obstruktif.
Beberapa hal yang bisa membuat anak tidur ngorok antara lain:
  1. Anatomi jalan napas anak yang menyebabkan terganggunya aliran udara seperti saluran napas atau rahang yang kecil. Sekat hidung yang terlalu bengkok.
  2. Mengalami alergi berat yang membuat hidung tersumbat atau penyempitan saluran pernapasan seperti pada asma.
  3. Tekanan darah tinggi
  4. Berat badan yang berlebih. Timbunan lemak di leher dan saluran pernapasan mengganggu aliran udara pernapasan.
  5. Amandel atau kelenjar gondok yang membesar.
  6. Penyakit GERD atau naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Sleep apnea (napas terhenti sejenak pada saat tidur) yang tidak ter diagnosis dan tidak diobati dapat menyebabkan kantuk di siang hari dan masalah perilaku termasuk kesulitan di sekolah. Dalam satu studi terbaru yang dipresentasikan pada American College of Chest Physicians, anak-anak yang mendengkur keras dua kali lebih mungkin mengalami masalah belajar. Setelah tidur malam yang kurang berkualitas, anak-anak juga lebih cenderung menjadi hiperaktif dan mengalami kesulitan mempertahankan perhatian dalam jangka waktu lama. Ini juga tanda-tanda gangguan attention-deficit/hyperactivity (ADHD). Apnea juga dapat dikaitkan dengan pertumbuhan fisik yang terganggu dan masalah kardiovaskular.

0 komentar:

Posting Komentar