Bunda

On Minggu, 10 Juli 2011 0 komentar

Bunda.  ingin aku bercerita cinta kepadamu
Tentang rasa yang mengendap dalam asa
Tentang lara yang lahir dari ketaksempurnaan manusia
Tapi aku malu
Bunda. sesungguhnya sering airmata jatuh menetesi kalbu
Di balik penampakan tegarmu bagai seorang Pria
Dikala kusibukkan hari-hariku dengan bekerja
Namun kau tak pernah tahu
Betapa aku ingin selembar putih untuk cinta yang baru
Tanpa setitik luka, noda dan kenang tersisa
Agar dapat kuberikan rasa tuk ia yang juga membalasnya
Selalu mencoba, namun waktu s’lalu menyiratkan sebaliknya
Bunda. tidakkah dapat kau rasakan bimbangku
Hasrat kedewasaanku mengajak untuk segera pergi
Hasrat putihku mengajak untuk tetap menanti
Aku terpakusaat waktu terus berlalu
Bunda. kuyakin kau berdoa yang terbaik untukku
Hingga aku dapat selalu tegar dan sabar
Hingga masih dapat kumiliki harapan-harapan
Meski kau juga tak pernah mengatakannya padaku

0 komentar:

Posting Komentar