RINI MARTINI, S.Pd EMANSIPASI, ANTARA KEMANDIRIAN DAN KODRAT

On Senin, 21 April 2025 0 komentar

 

RINI MARTINI, S.Pd

 EMANSIPASI, ANTARA KEMANDIRIAN DAN KODRAT

 


Rini Martini, S.Pd adalah sosok pendidik yang menginspirasi banyak orang, terutama para siswanya. Beliau lahir di Bagan Siapi-api pada 10 Maret 1977 dan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Riau. Kini, beliau mengabdikan diri sebagai guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dengan semangat membentuk generasi muda yang berkarakter dan cinta tanah air.

Dalam kesehariannya, Ustazah Rini dikenal sebagai pribadi yang penyabar, lembut namun hangat, serta sangat menghargai nilai-nilai kehidupan keluarga. Sosok wanita yang paling ia idolakan adalah ibundanya sendiri, Zuraida. Menurutnya, sang ibu adalah wanita hebat dan serba bisa yang tetap patuh kepada suaminya meskipun mampu mengerjakan berbagai pekerjaan, dari yang ringan hingga yang berat. Dari sang ibu, Ibu Rini belajar arti kekuatan, ketaatan, dan ketulusan sebagai seorang perempuan.

 Saat diwawancarai mengenai pandangannya tentang emansipasi wanita, Ustazah Rini menyampaikan pemikiran yang bijak dan penuh nilai.

"Menurut ustazah emansipasi wanita adalah saat wanita bisa mandiri dan mampu melakukan apa pun yang juga dilakukan oleh pria, tetapi tetap tidak melupakan kodratnya sebagai wanita, terutama dalam pandangan agama," ungkapnya.

Beliau menilai bahwa emansipasi wanita di Indonesia saat ini sudah sangat baik. Wanita telah memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang, bahkan bisa menjadi pemimpin daerah hingga pemimpin negara. Namun, ia juga mengakui masih adanya sebagian masyarakat yang membatasi perempuan untuk bekerja di bidang-bidang yang dianggap hanya untuk pria.

"Emansipasi itu bukan berarti kita merendahkan orang lain, baik itu pria maupun wanita. Wanita boleh sukses, boleh berkarier di luar rumah, tetapi ketika ia kembali ke rumah, ia tetap seorang anak bagi orang tuanya, atau istri yang harus patuh kepada suami," tambahnya.



Menurut Ustazah Rini, kemajuan emansipasi wanita seharusnya dibarengi dengan sikap rendah hati. Ia menegaskan bahwa kesuksesan tidak boleh menjadikan wanita sombong atau merasa lebih tinggi daripada yang lain, terutama terhadap laki-laki.

Pandangan Ustazah Rini mencerminkan keseimbangan antara kemandirian dan kehormatan nilai-nilai keluarga serta agama. Wanita harus mandiri namun jangan sampai meninggalkan kodratnya sebagai perempuan dan ibu. Beliau adalah contoh nyata wanita modern yang tidak hanya cerdas dan berpendidikan, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui kisah dan pemikiran Ustazah Rini Martini, kita diingatkan bahwa emansipasi bukan sekadar perjuangan untuk setara, tetapi juga tentang bagaimana perempuan mampu menempatkan diri dengan bijak dalam berbagai peran yang dijalaninya. Kemandirian dan keberhasilan tidak harus menghapus kelembutan dan kesetiaan pada nilai-nilai yang telah diajarkan sejak dini. Usatazah Rini menjadi contoh nyata bahwa perempuan bisa maju tanpa harus melupakan kodrat dan akar budayanya. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk terus menghargai perjuangan perempuan, sekaligus menjaga keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab dalam kehidupan.

Ok. Terimakasih banyak Ustazah Rini Martini.                                                             

0 komentar:

Posting Komentar