RINI MARTINI, S.Pd

 EMANSIPASI, ANTARA KEMANDIRIAN DAN KODRAT

 


Rini Martini, S.Pd adalah sosok pendidik yang menginspirasi banyak orang, terutama para siswanya. Beliau lahir di Bagan Siapi-api pada 10 Maret 1977 dan menempuh pendidikan tinggi di Universitas Riau. Kini, beliau mengabdikan diri sebagai guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dengan semangat membentuk generasi muda yang berkarakter dan cinta tanah air.

Dalam kesehariannya, Ustazah Rini dikenal sebagai pribadi yang penyabar, lembut namun hangat, serta sangat menghargai nilai-nilai kehidupan keluarga. Sosok wanita yang paling ia idolakan adalah ibundanya sendiri, Zuraida. Menurutnya, sang ibu adalah wanita hebat dan serba bisa yang tetap patuh kepada suaminya meskipun mampu mengerjakan berbagai pekerjaan, dari yang ringan hingga yang berat. Dari sang ibu, Ibu Rini belajar arti kekuatan, ketaatan, dan ketulusan sebagai seorang perempuan.

 Saat diwawancarai mengenai pandangannya tentang emansipasi wanita, Ustazah Rini menyampaikan pemikiran yang bijak dan penuh nilai.

"Menurut ustazah emansipasi wanita adalah saat wanita bisa mandiri dan mampu melakukan apa pun yang juga dilakukan oleh pria, tetapi tetap tidak melupakan kodratnya sebagai wanita, terutama dalam pandangan agama," ungkapnya.

Beliau menilai bahwa emansipasi wanita di Indonesia saat ini sudah sangat baik. Wanita telah memiliki ruang untuk tumbuh dan berkembang, bahkan bisa menjadi pemimpin daerah hingga pemimpin negara. Namun, ia juga mengakui masih adanya sebagian masyarakat yang membatasi perempuan untuk bekerja di bidang-bidang yang dianggap hanya untuk pria.

"Emansipasi itu bukan berarti kita merendahkan orang lain, baik itu pria maupun wanita. Wanita boleh sukses, boleh berkarier di luar rumah, tetapi ketika ia kembali ke rumah, ia tetap seorang anak bagi orang tuanya, atau istri yang harus patuh kepada suami," tambahnya.



Menurut Ustazah Rini, kemajuan emansipasi wanita seharusnya dibarengi dengan sikap rendah hati. Ia menegaskan bahwa kesuksesan tidak boleh menjadikan wanita sombong atau merasa lebih tinggi daripada yang lain, terutama terhadap laki-laki.

Pandangan Ustazah Rini mencerminkan keseimbangan antara kemandirian dan kehormatan nilai-nilai keluarga serta agama. Wanita harus mandiri namun jangan sampai meninggalkan kodratnya sebagai perempuan dan ibu. Beliau adalah contoh nyata wanita modern yang tidak hanya cerdas dan berpendidikan, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui kisah dan pemikiran Ustazah Rini Martini, kita diingatkan bahwa emansipasi bukan sekadar perjuangan untuk setara, tetapi juga tentang bagaimana perempuan mampu menempatkan diri dengan bijak dalam berbagai peran yang dijalaninya. Kemandirian dan keberhasilan tidak harus menghapus kelembutan dan kesetiaan pada nilai-nilai yang telah diajarkan sejak dini. Usatazah Rini menjadi contoh nyata bahwa perempuan bisa maju tanpa harus melupakan kodrat dan akar budayanya. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk terus menghargai perjuangan perempuan, sekaligus menjaga keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab dalam kehidupan.

Ok. Terimakasih banyak Ustazah Rini Martini.                                                             

 

ANDI SETIAWAN, S,Pd

KESEIMBANGAN SEMPURNA:  GURU OLAHRAGA YANG CERDAS DAN RELIGIUS

 





A

ndi Setiawan, S.Pd  lahir di Desa Sering Kecamatan Pelalawan pada tanggal 05  Agustus 1990. Beliau merupakan lulusan  dari Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta. Sekarang beliau mengabdi sebagai guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP Negeri Bernas. Disamping itu beliau juga dinobatkan oleh BGP Riau sebagai  Fasilitator Daerah untuk Permbelajaran Permainan Tradisional dengan spesifikasi Sport Educational Model ( SEM ). Sahabat Creativity Bernas semua tentu sangat mengenal beliau bukan?

U

stad Andi, Begitu beliau selalu kita panggil, merupakan guru yang sangat aktif. Beliau sangat ahli dibidangnya, Guru ini adalah sosok yang taat beragama dan nilai-nilai religiusnya tercermin dalam setiap tindakannya. Ditambah lagi, beliau adalah salah satu andalan bagi SMP Negeri Bernas dalam memimpin doa. Di acara – acara penting, beliau selalu tampil sempurna membaca doa. Guru olahraga ini adalah kombinasi ideal antara kecerdasan, religiusitas, dan dedikasi. Ia adalah sosok yang menginspirasi, membimbing, dan membentuk murid menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

 

B

erikut ini hasil wawancara tim Creativity Bernas dengan Ustad Andi Setiawan yang mengangkat  tema bulan Ramadhan dan target-target beliau di bulan penuh hikmah ini.

Menurut ustad, Apa esensi dari bulan puasa Ramadhan ini?

Puasa Ramadhan adalah ibadah yang penuh hikmah dan manfaat. Selain menyehatkan fisik dan mental, puasa juga merupakan sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini sebaik-baiknya untuk meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

 




Apa target ustad pada bulan Ramadhan tahun ini?

Di Ramadhan tahun ini, ustad punya target untuk senantiasa menguatkan Iman. Ustad juga ingin  mencari dan menambah wawasan keilmuan ustad tentang Ramadhan. Ustad membuat target – target  ibadah bulan Ramadhan. Selanjutnya tentu saja menjaga badan tetap sehat supaya puasa yang dijalankan lebih afdhol sehingga bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar

 

Makasih Ustad, Harapan Ustad dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan apa ni ustad?

Biasa saja sih. Ustad berharap bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar dan tercapai semua target- target Ramadhan yang sudah ustad sampaikan tadi.

Super sekali ustad, Selajutnya apa harapan ustad untuk murid – murid di SMP Negeri Bernas?

Harapannya  semoga murid- murid SMP Negeri Bernas yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan bisa menjalankan kegiatannya dengan serius dan ikhlas, Sehingga ibadah tersebut akan bermakna dan berkesan sehingga mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Baik ustad. Tahun ini SMP Negeri Bernas melaksanakan berbagai program selama bulan Ramadhan. Bagaimana tanggapan Ustad  terhadap program - program tersebut?

Sangat Bagus, Karena  dengan Program ini murid akan diajarkan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah selama Ramadhan, Dan akhirnya nanti murid diharapkan terus Istiqomah menjalankan ibadahnya diluar sekolah dan di luar bulan Ramadhan

 

Syukron, Ustad. Semoga semua yang ustad targetkan bisa dicapai maksimal. Selanjutnya harapan ustad terhadap murid SMP Negeri Bernas ini bisa dilaksanakan dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari, Terimakasih Ustad Andi Setiawan. ( Tim Creativity Bernas )

 

IKMALITA, S.Pd

PERAN GURU TAK BISA DIGANTIKAN TEKNOLOGI

 





Ikmalita, S.Pd. Beliau merupakan salah satu guru senior yang sudah mengawal SMP Negeri Bernas dari awal berdiri di tahun 2003 sampai dengan sekarang. Sebagai seorang guru, beliau selalu menunjukkan dedikasi dan kecintaannya pada dunia pendidikan.

Ustazah Ikma, Begitu beliau sering disapa, dikenal sebagai sosok yang tegas, tenang, pintar dan disiplin. Lahir di Peranap pada tanggal 05 Mei 1970. Sudah berpengalaman menjadi guru selama kurang lebih 28 tahun. Guru senior kita ini mengampu mata pelajaran bahasa Indonesia.

 

Bersempena dengan Bulan Guru dan Hari Guru Nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 25 November, kali ini Tim Mading CB akan berbincang – bincang dengan ustazah Ikmalita tentang guru dan harapan beliau terhadap dunia pendidikan.

Menurut beliau guru merupakan pendidik professional mengajarkan ilmu pengetahuan, membimbing, melatih, dan menilai peserta didik. Guru adalah seseorang yang telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan, dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut. Dengan kata lain. Guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik, melatih dan membimbing siswanya.

Seiring perkembangan zaman, tentu peran guru juga mengalami perkembangan. Ustazah Ikmalita berpendapat bahwa peran guru di zaman millenial ini sudah mulai terkesampingkan karena telah digantikan oleh teknologi yang berkembang saat ini. Peserta didik lebih mengandalkan teknologi tersebut untuk mengetahui sesuatu. “Namun ingat, tidak semua peran guru bisa digantikan oleh teknologi. Teknologi tidak bisa menciptakan pengalaman belajar yang positif. Memberi inspirasi dan memotivasi murid sembari membantu mereka untuk menemukan bakat serta minat murid” ujar ustazah Ikmalita tenang.

 

 


   

Selanjutnya ustazah Ikmalita juga memberikan pendapatnya tentang adanya beberapa peserta didik yang gampang melawan guru bahkan menuntut dan memenjarakan guru. “Dunia pendidikan sudah tak bernilai lagi. Hal tersebut disebabkan karena terkikisnya rasa hormat dan rasa menghargai guru dalam diri peserta didik dan orang tua” kata beliau singkat.

 

Dibalik kemerosotan nilai itu, masih ada secercah kebahagian bagi guru, Menteri pendidikan Dasar dan Menengah yang akan menaikkan gaji Guru. Gaji guru naik 2 juta perbulan. Ustazah kita ini ikut berbahagia. Menurut beliau kenaikan gaji tersebut akan dapat membantu kesejahteraan guru dan mengurangi beban ekonomi guru. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan motivasi guru dalam melaksanakan tugasnya.

Demikian hasil bincang – bincang Tim CB dengan ustazah Ikmalita, S.Pd. semoga yang beliau sampaikan dapat mengispirasi kita semua. 

 

 

SINARYATI, S.Pd

“MENDIDIKLAH SESUAI DENGAN KODRATNYA”

 




S

inaryati, S.Pd. Kita semua tentu sangat mengenal sosok satu ini. Beliau adalah  guru Matematika yang sangat terkenal di SMP Negeri Bernas bahkan di propinsi Riau. Beliau merupakan salah satu guru senior yang sudah membersamai SMP Negeri Bernas dari awal berdiri di tahun 2003 sampai dengan sekarang. Sebagai seorang guru, beliau selalu menunjukkan dedikasi dan kecintaannya pada dunia pendidikan.

Ustazah Sinar, Begitu beliau sering disapa, dikenal sebagai sosok yang pintar, ulet dan tegas. Dengan metode pengajaran yang inovatif, beliau berhasil membuat siswa-siswanya menyukai Matematika, mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh banyak orang. Selain itu, Ustazah Sinar juga selalu berusaha untuk menciptakan suasana kelas yang menyenangkan dan interaktif. Beliau sering menggunakan permainan edukatif dan teknologi modern dalam proses pembelajarannya.

Ditengah kesibukannya sebagai guru dengan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah bidang kurikulum, Ustazah Sinar juga merupakan seorang Pengajar Praktik  pada kegiatan Guru Penggerak. Pengajar praktik adalah pengajar yang bertugas mendampingi calon guru penggerak (CGP), khususnya pasca pelatihan selama 6 bulan. Sebagai Pengajar praktik beliau diundang sebagai instruktur tamu saat proses pendampingan. Wanita kelahiran Pekanbaru tanggal 5 Maret 1975 ini juga aktif dalam kegiatan – kegiatan guru seperti Komunitas Penggerak dan MGMP Matematika Kabupaten Pelalawan.

B

erkat dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa, Ustazah Sinar telah menerima berbagai penghargaan, baik dari sekolah maupun dari pemerintah . Ustazah Sinar tercatat sebagai Juara satu Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Pelalawan. Mendapat Penghargaan dari Bupati Pelalawan Sebagai Guru Inovatif dalam Kegitan Lomba Inovasi daerah dengan inovasi Sekolah Digital.

 

Berikut ini hasil wawancara Tim Mading Creativity Bernas dengan ustazah Sinaryati, S,Pd  tentang pandangan dan harapan beliau dengan dunia pendidikan khususnya di SMP Negeri Bernas yang kita cintai ini

Menurut Ustazah, bagaimana pendidikan di Indonesia  dan di SMP Bernas sekarang?

Pendidikan sekarang sudah menuju fungsi pendidikan nasional yaitu "mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa". Nah, kalo Pendidikan di SMP Negeri Bernas sekarang sudah memenuhi visi misi sekolah, walaupun belum 100%, setidaknya di SMP Negeri Bernas dalam  cara mendidik peserta didiknya sudah dengan mengikuti kodrat alam dan kodrat zaman.

Apa cita cita ustazah untuk SMP Bernas yang sudah terwujud?

Cita-cita ustazah sebagai pendidik tak muluk - muluk, dikatakan berhasil pendidik itu jika peserta didiknya menjadi seseorang menggunakan ilmunya dengan berkarakter yang baik dan peradaban tinggi yang bermartabat. Jika yang sudah terwujud dari yang ustazah cita-citakan untuk sekolah adalah saat anak bisa mengikuti pendidikan dengan baik di sekolah dan dapat mengikuti perkembangan zaman dalam menyampaikan materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik ( Kodrat alam dan Kodrat zaman) Seperti: Sekolah Digital . Walaupun masih banyak kekurangannya, setidaknya kita sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik untuk peserta didik.

Apa keinginan ustazah untuk SMP Bernas yang  belum terwujud?

Apa ya, cita-cita ustazah yang belum terwujud untuk sekolah tercinta ini ya? kayaknya keindahan, kerindangan dan kebersihan sekolah. Kita perlu kerjasama yang terus menerus dengan pihak yang memakai lingkungan yang sama untuk mewujudkan sekolah yangg indah, rindang dan bersih

 




Harapan dan pesan Ustazah untuk  murid baru yang masuk tahun ni?

Masuk ke SMP Negeri Bernas tidaklah mudah. "Selamat sudah menjadi bagian dari sekolah ini, manfaatkan waktu 3 tahunmu di sini dengan bermanfaat. Gali dan asah minat dan bakatmu sesuai dengan kompetensimu. Karena kamu sekarang berada ditempat yang tepat, Janhgan sia-siakan!."

 

Oke. Demikian wawancara Tim Mading Creativity Bernas dengan ustazah Sinaryati. Terimakasih ustazah sudah meluangkan waktunya untuk kami. Semoga yang ustazah sampaikan menjadi inspirasi bagi kita semua. ( Tim Mading Creativity Bernas )

                                                   IDDADI MUDRA, S.Pd

GURU  BERPRESTASI KEBANGGAAN SMP NEGERI BERNAS

 

 

 


  

I

ddadi Mudra, S.Pd. Tentu saja kita semua mengenal ustad dari SMP Negeri Bernas satu ini. Penampilan beliau yang selalu rapi dan selalu pefect dalam setiap kegiatan menjadikan beliau sosok guru yang selalu mengispirasi bagi semua orang. Diedisi ini, kami Tim Mading Creativity Bernas akan menampilkan  Usad Iddadi Mudra, S.Pd dan harapan beliau untuk pendidikan Indonesia.

 

U

stad Iddadi Mudra lahir di Koto Tinggi Kabupaten Agam provinsi Sumatera Barat pada tanggal 13 Mei 1974. Beliau merupakan lulusan Sendratasik Universitas Negeri Yogyakarta. Salah satu guru senior di SMP Negeri Bernas ini sudah banyak sekali mengharumkan nama SMP Negeri Bernas di tingkat provinsi Maupun tingkat Nasional. Beliau sering menghantarkan peserta didiknya menjuarai Lomba. Diantaranya pada ajang FLS2N cabang seni tari, LCC Museum Nasional, Drumband, PBB dan banyak lagi ajang lomba lainnya.

 

  


 

 

 

S

ebagai seorang guru yang sudah mempunyai banyak pengalam dalam dunia pendidikan, tentu ustad Iddadi Mudra tahu betul tentang kondisi pendidikan saat ini. Berikut hasil wawancara ekslusive Tim Mading Creativity Bernas dengan Ustad Iddadi Mudra, S,.Pd

 

Menurut Ustad, Bagaimana pendidikan di Indonesia saat ini.

Pemerintah sudah berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. Meskipun demikian masih banyak kendala yang perlu mendapat perhatian seperti sarana dan prasarana sekolah yang belum merata dan memadai, Kualitas kurikulum, sumberdaya guru, biaya pendidikan dll.

Apa harapan ustad untuk dunia pendidikan di Indonesia?

Semoga pendidikan di negara kita dapat mengatasi berbagai tantangan seperti peningkatan kualitas guru, perubahan kurikulum, pemberdayaan siswa yang berkharakter. Dengan demikian kita berharap masa depan pendidikan di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan bangsa.

Apa keinginan ustad untuk SMP Negeri Bernas?

Semua warga sekolah kembali mengenang cita cita pendiri sekolah Bernas yaitu ingin mendirikan sekolah unggulan di Kabupaten Pelalawan ini. Dengan demikian kita sebagai penerus cita cita para pendiri sekolah ini sudah sepatutnya untuk mewujudkan cita cita tersebut sesuai dengan kapasitasnya masing- masing. Mari kita tanya sama diri kita sendiri. Sebagai pendidik sudahkah kita berupaya untuk unggul,  sebagai peserta didik sudahkah kita berupaya untuk unggul, sebagai tenaga kependidikan apakah kita sudah berupaya untuk unggul. Kalau belum marilah kita berupaya untuk mewujudkan cita cita para pendiri sekolah.

Ok Ustad. Terimakasih banyak.


Baiklah sahabat Creatvity Bernas semuanya. Semoga ulasan singkat dan apa yang disampaikan Ustad Iddadi Mudra S,Pd tadi dapat memberi inspirasi untuk kita semua dan kita bisa menjadi pribadi yang unggul. Aamiin. 

                                                                  TIDUR DI KELAS

 


Di kelas kami ada anak yang terkenal bandel. Anak itu namanya adalah Daniel. Selain suka bikin ribut. Daniel juga memiliki kegemaran tidur di dalam kelas ketika pelajaran sedang  berlangsung. Sebenarnya beberapa guru sudah mengingatkan. Bahkan, Daniel sering dipanggil ke ruang BK karena perbuatannya tersebut. Sayangnya, semua hal itu tidak bisa membuat sifat bandel Daniel berkurang. Setiap hari kebandelan Daniel kian menjadi.

Suatu ketika ada pelajaran matematika di jam terakhir. Daniel kembali tidur di dalam kelas. Tetapi, Ustazah Cindy yang mengajar matematika saat itu tidak marah seperti biasanya. Ia membiarkan Daniel yang tertidur pulas. Selain itu ustadzah Cindy  juga meminta kepada siswa yang lain untuk tidak membangunkan Daniel.

Hingga jam pelajaran habis Daniel masih tidur dengan pulasnya. Ustadzah Cindy pun segera menyudahi pelajaran setelah memberikan beberapa pekerjaan rumah (PR) kepada muridnya. Setelah itu ustadzah Cindy memperbolehkan siswa yang lain meninggalkan kelas dengan catatan tidak berisik. Semua siswa menuruti perintah ustadzah Cindy.

Daniel baru bangun ketika jam sudah menunjukkan pukul 16.10 WIB. Terang saja Daniel kebingungan karena teman sekelasnya sudah tidak ada. Daniel segera mengambil tasnya dan bergegas pulang. Saat Daniel berjalan ke arah pintu gerbang. Daniel bertemu dengan ustadzah Cindy yang baru keluar dari ruang guru.

“Gimana, Daniel? Nyenyak atau tidak tidurnya?” tanya ustadzah Cindy.

Seketika Daniel terdiam seribu bahasa. Dia tidak tahu harus menjawab pertanyaan ustadzah Cindy. 

 

BUNG TOMO

TOKOH PENTING PERTEMPURAN 10 NOVEMBER

 




P

ahlawan Nasional kelahiran Surabaya ini mungkin familiar kamu lihat pada poster yang menggambarkan semangat nasionalisme. Memang, tokoh yang satu ini dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang memiliki orasi berapi-api. Photo beliau sering dijadikan icon untuk memperingati hari Pahlawan. Mari kita kenal beliau!

 

S

eperti dilansir laman Perpustakaan Sekretariat Negara, pria yang akrab disapa Bung Tomo ini memiliki nama asli Sutomo. Bung Tomo lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya. Bung Tomo wafat pada tanggal 7 Oktober 1981 di Padang Arafah dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di Surabaya.

 

B

ung Tomo merupakan salah satu tokoh penting dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Bung Tomo memiliki jasa besar dalam upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat melawan penjajah yang ingin kembali menjajah Indonesia tepatnya di kota Surabaya.

S

alah satu peran besar Bung Tomo dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yakni melalui pidato-pidatonya yang sangat spektakuler. Pidato Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat rakyat Surabaya untuk kembali melawan para penjajah.

 

 




B

ung Tomo dibesarkan dalam keluarga kelas menengah, dan juga keluarga yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi pendidikan. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.

 

 


 

B

ung Tomo memiliki minat pada dunia jurnalistik. Beliau tercatat sebagai  wartawan lepas dan pimpinan redaksi pada beberapa koran nasional waktu itu, Diantaranya  sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara Oemoem . Sebagai Redaktur Mingguan pada harian Pembela Rakyat. Bekerja di kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei. Sebagian perantara Bahasa Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya  dan Menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara

 

ROHANA KUDUS

PIONIR EMANSIPASI PEREMPUAN DARI RANAH MINANG






Di balik gelora perjuangan kemerdekaan Indonesia, terselip nama-nama perempuan tangguh yang berjuang bukan dengan senjata, tetapi dengan pena, pikiran, dan keteguhan hati. Salah satu di antaranya adalah Rohana Kudus, tokoh perempuan asal Minangkabau yang mencatatkan diri sebagai wartawati pertama di Indonesia, sekaligus pelopor pendidikan perempuan pada awal abad ke-20. Di masa ketika perempuan masih terkungkung dalam adat dan keterbatasan akses ilmu, Rohana hadir membawa obor perubahan.

 Pada 20 Desember 1884 di Koto Gadang, Sumatera Barat, Rohana tumbuh dalam keluarga terdidik. Sejak kecil ia telah menunjukkan ketertarikan yang kuat pada dunia literasi dan keinginan besar untuk belajar, meskipun akses pendidikan formal bagi perempuan saat itu sangat terbatas. Menyadari bahwa ilmu adalah kunci pembebasan, ia menjadikan pendidikan sebagai senjata utama dalam memperjuangkan derajat kaumnya. Pada tahun 1911, Rohana mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia di Koto Gadang. Sekolah ini didirikan khusus untuk perempuan, dengan tujuan agar mereka tak hanya bisa membaca dan menulis, tapi juga memiliki keterampilan seperti menjahit, menyulam, dan kerajinan tangan, sebuah upaya konkret agar perempuan bisa mandiri secara ekonomi.

Tak hanya lewat kelas-kelas, Rohana juga berjuang lewat tulisan. Ia menjadi jurnalis perempuan pertama di Indonesia dan mendirikan surat kabar Soenting Melajoe pada tahun 1912. Uniknya, surat kabar ini ditulis oleh dan untuk perempuan, membahas isu-isu penting seputar hak, peran, dan suara perempuan di masyarakat.


Tulisan-tulisan Rohana menggugat norma sosial yang mengekang perempuan, membela hak mereka untuk mendapat pendidikan, dan menyuarakan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pembangunan bangsa. Dalam satu masa, ia menjadi guru, jurnalis, dan aktivis sosial tiga peran penting yang semuanya didedikasikan untuk mengangkat derajat perempuan Indonesia.




Berbeda dari tokoh-tokoh emansipasi yang dikenal dari Jawa, Rohana mengangkat semangat pemberdayaan perempuan dari ranah Minangkabau, sebuah masyarakat yang menganut sistem matrilineal namun tetap patriarkal dalam praktiknya. Di tengah ketegangan antara adat dan modernitas, Rohana menjadi jembatan menghormati akar tradisi sambil membuka jalan menuju kemajuan.

Rohana Kudus meninggal pada 17 Agustus 1972, Namun, baru pada tahun 2019, ia secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Sebuah pengakuan yang datang terlambat, tetapi tidak mengurangi nilai perjuangannya. 

 



PENJELASAN SIMPLE PRESENT TENSE

BENTUK VERBAL

 

 “Anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang Simple Present Tense.
Tahu nggak, tense ini dipakai untuk apa? Siapa yang tahu?”

 “Simple Present Tense kita gunakan untuk menceritakan kebiasaan, atau hal yang terjadi setiap hari.


Contohnya, kalau kamu bangun setiap pagi jam 5, kamu bisa bilang:
I wake up at 5. Itu pakai Simple Present!”

 

 “Kita lihat dulu rumusnya, ya.
Kalau subjeknya:

  • I / You / We / They → langsung pakai verb 1 (kata kerja dasar).
  • Tapi kalau He / She / It → harus tambah s atau es di belakang kata kerja.”

 

Subject

Verb

Kalimat

I

wake

I wake up at 5.

You

eat

You eat breakfast.

We

go

We go to school at 7.

They

play

They play football.

He

wakes

He wakes up at 6.

She

eats

She eats fried rice.

It (a cat)

sleeps

It sleeps all day.

 

 

 

 

 “Nah, kalau subjeknya He / She / It, kita harus hati-hati ya… kata kerjanya berubah!”

“Misalnya:

  • I go to school → tapi: She goes to school.
  • They play football → tapi: He plays football.”

“Ingat! Tambah s/es kalau subjeknya bukan kamu, tapi orang ketiga seperti dia (he/she) atau benda/hewan (it).”

 

Negatif dan Interogatif (Tanya-Jawab)

“Kalau kamu mau bilang tidak melakukan sesuatu, pakai do not atau does not.”

Subject

Kalimat Positif

Kalimat Negatif

I

I eat rice.

I do not eat rice.

She

She goes to school.

She does not go to school.

 

“Perhatikan ya, kalau pakai does not, verb-nya kembali ke bentuk dasar (tidak pakai -s lagi).”


 

Kalimat Tanya

“Kalau mau nanya, tinggal pindahkan ‘do’ atau ‘does’ ke depan.”

Kalimat Pernyataan

Kalimat Tanya

You like apples.

Do you like apples?

He plays guitar.

Does he play guitar?

“Contoh tanya ke teman:

  • Do you wake up early?
  • Does your mom cook breakfast?
  • Jawabannya bisa: Yes, I do. / No, I don’t.”

 

 “Sekarang, coba yuk jawab pertanyaan dari Bapak/Ibu.
Jawab pakai Simple Present Tense, ya.”

1.   What time do you wake up?

2.   What do you eat for breakfast?

3.   Does your friend play football?

4.   Do you go to school by car or on foot?

 “Jadi anak-anak, ingat ya:

  • Simple Present dipakai untuk rutinitas.
  • I/You/We/They: pakai verb biasa.
  • He/She/It: pakai verb + s/es.
  • Untuk negatif: do not / does not.
  • Untuk pertanyaan: do/does di depan."

“Nanti kita akan latihan lewat cerita dan games ya, biar makin paham!”