RINI
MARTINI, S.Pd
EMANSIPASI, ANTARA KEMANDIRIAN DAN KODRAT
Rini Martini,
S.Pd
adalah sosok pendidik yang menginspirasi banyak orang, terutama para siswanya.
Beliau lahir di Bagan Siapi-api pada 10 Maret 1977 dan menempuh pendidikan
tinggi di Universitas Riau. Kini, beliau mengabdikan diri sebagai guru
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), dengan semangat membentuk
generasi muda yang berkarakter dan cinta tanah air.
Dalam kesehariannya, Ustazah Rini
dikenal sebagai pribadi yang penyabar, lembut namun hangat, serta sangat
menghargai nilai-nilai kehidupan keluarga. Sosok wanita yang paling ia idolakan
adalah ibundanya sendiri, Zuraida. Menurutnya, sang ibu adalah wanita hebat dan
serba bisa yang tetap patuh kepada suaminya meskipun mampu mengerjakan berbagai
pekerjaan, dari yang ringan hingga yang berat. Dari sang ibu, Ibu Rini belajar
arti kekuatan, ketaatan, dan ketulusan sebagai seorang perempuan.
Saat diwawancarai mengenai pandangannya
tentang emansipasi wanita, Ustazah Rini menyampaikan pemikiran yang
bijak dan penuh nilai.
"Menurut ustazah emansipasi
wanita adalah saat wanita bisa mandiri dan mampu melakukan apa pun yang juga
dilakukan oleh pria, tetapi tetap tidak melupakan kodratnya sebagai wanita,
terutama dalam pandangan agama," ungkapnya.
Beliau menilai bahwa emansipasi
wanita di Indonesia saat ini sudah sangat baik. Wanita telah memiliki ruang
untuk tumbuh dan berkembang, bahkan bisa menjadi pemimpin daerah hingga
pemimpin negara. Namun, ia juga mengakui masih adanya sebagian masyarakat yang
membatasi perempuan untuk bekerja di bidang-bidang yang dianggap hanya untuk
pria.
"Emansipasi itu bukan berarti
kita merendahkan orang lain, baik itu pria maupun wanita. Wanita boleh sukses,
boleh berkarier di luar rumah, tetapi ketika ia kembali ke rumah, ia tetap
seorang anak bagi orang tuanya, atau istri yang harus patuh kepada suami,"
tambahnya.
Menurut Ustazah Rini, kemajuan
emansipasi wanita seharusnya dibarengi dengan sikap rendah hati. Ia menegaskan
bahwa kesuksesan tidak boleh menjadikan wanita sombong atau merasa lebih tinggi
daripada yang lain, terutama terhadap laki-laki.
Pandangan Ustazah Rini mencerminkan
keseimbangan antara kemandirian dan kehormatan nilai-nilai keluarga serta
agama. Wanita harus mandiri namun jangan sampai meninggalkan kodratnya sebagai
perempuan dan ibu. Beliau adalah contoh nyata wanita modern yang tidak hanya
cerdas dan berpendidikan, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan
moral dalam kehidupan sehari-hari.
Melalui kisah
dan pemikiran Ustazah Rini Martini, kita diingatkan bahwa emansipasi bukan
sekadar perjuangan untuk setara, tetapi juga tentang bagaimana perempuan mampu
menempatkan diri dengan bijak dalam berbagai peran yang dijalaninya.
Kemandirian dan keberhasilan tidak harus menghapus kelembutan dan kesetiaan
pada nilai-nilai yang telah diajarkan sejak dini. Usatazah Rini menjadi contoh
nyata bahwa perempuan bisa maju tanpa harus melupakan kodrat dan akar
budayanya. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk terus menghargai perjuangan
perempuan, sekaligus menjaga keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab
dalam kehidupan.
Ok. Terimakasih banyak Ustazah Rini Martini.
ANDI
SETIAWAN, S,Pd
KESEIMBANGAN
SEMPURNA: GURU OLAHRAGA YANG CERDAS DAN
RELIGIUS
|
A |
ndi
Setiawan, S.Pd lahir di Desa Sering
Kecamatan Pelalawan pada tanggal 05 Agustus
1990. Beliau merupakan lulusan dari
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Yogyakarta. Sekarang beliau mengabdi sebagai guru Pendidikan
Jasmani Olahraga dan Kesehatan di SMP Negeri Bernas. Disamping itu beliau juga
dinobatkan oleh BGP Riau sebagai
Fasilitator Daerah untuk Permbelajaran Permainan Tradisional dengan
spesifikasi Sport Educational Model ( SEM ). Sahabat Creativity Bernas semua
tentu sangat mengenal beliau bukan?
|
U |
stad Andi, Begitu
beliau selalu kita panggil, merupakan guru yang sangat aktif. Beliau sangat
ahli dibidangnya, Guru ini adalah sosok yang taat beragama dan nilai-nilai
religiusnya tercermin dalam setiap tindakannya. Ditambah lagi, beliau adalah
salah satu andalan bagi SMP Negeri Bernas dalam memimpin doa. Di acara – acara
penting, beliau selalu tampil sempurna membaca doa. Guru olahraga ini adalah
kombinasi ideal antara kecerdasan, religiusitas, dan dedikasi. Ia adalah sosok
yang menginspirasi, membimbing, dan membentuk murid menjadi generasi yang
sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.
|
B |
erikut ini hasil wawancara
tim Creativity Bernas dengan Ustad Andi Setiawan yang mengangkat tema bulan Ramadhan dan target-target beliau
di bulan penuh hikmah ini.
Menurut
ustad, Apa esensi dari bulan puasa Ramadhan ini?
Puasa Ramadhan adalah
ibadah yang penuh hikmah dan manfaat. Selain menyehatkan fisik dan mental,
puasa juga merupakan sarana untuk meningkatkan ketakwaan dan mendekatkan diri
kepada Allah SWT. Oleh karena itu, mari kita manfaatkan bulan Ramadhan ini
sebaik-baiknya untuk meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.
Apa target ustad pada bulan Ramadhan
tahun ini?
Di
Ramadhan tahun ini, ustad punya target untuk senantiasa menguatkan Iman. Ustad
juga ingin mencari dan menambah wawasan
keilmuan ustad tentang Ramadhan. Ustad membuat target – target ibadah bulan Ramadhan. Selanjutnya tentu saja
menjaga badan tetap sehat supaya puasa yang dijalankan lebih afdhol sehingga
bisa menjalankan ibadah dengan baik dan benar
Makasih
Ustad, Harapan Ustad dalam menjalani ibadah puasa Ramadhan apa ni ustad?
Biasa saja sih. Ustad
berharap bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik dan benar dan tercapai semua
target- target Ramadhan yang sudah ustad sampaikan tadi.
Super
sekali ustad, Selajutnya apa harapan ustad untuk murid – murid di SMP Negeri
Bernas?
Harapannya semoga murid- murid SMP Negeri Bernas yang
menjalankan ibadah puasa Ramadhan bisa menjalankan kegiatannya dengan serius
dan ikhlas, Sehingga ibadah tersebut akan bermakna dan berkesan sehingga
mendapatkan pahala yang berlipat ganda.
Baik
ustad. Tahun ini SMP Negeri Bernas melaksanakan berbagai program selama bulan
Ramadhan. Bagaimana tanggapan Ustad terhadap
program - program tersebut?
Sangat Bagus, Karena dengan Program ini murid akan diajarkan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah selama Ramadhan, Dan akhirnya nanti murid
diharapkan terus Istiqomah menjalankan ibadahnya diluar sekolah dan di luar
bulan Ramadhan
Syukron, Ustad. Semoga
semua yang ustad targetkan bisa dicapai maksimal. Selanjutnya harapan ustad
terhadap murid SMP Negeri Bernas ini bisa dilaksanakan dan diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari, Terimakasih Ustad Andi Setiawan. ( Tim Creativity
Bernas )
IKMALITA, S.Pd
PERAN GURU TAK BISA DIGANTIKAN TEKNOLOGI
Ikmalita,
S.Pd. Beliau merupakan salah satu guru senior yang sudah mengawal SMP Negeri
Bernas dari awal berdiri di tahun 2003 sampai dengan sekarang. Sebagai seorang
guru, beliau selalu menunjukkan dedikasi dan kecintaannya pada dunia
pendidikan.
Ustazah
Ikma, Begitu beliau sering disapa, dikenal sebagai sosok yang tegas, tenang, pintar
dan disiplin. Lahir di Peranap pada tanggal 05 Mei 1970. Sudah berpengalaman
menjadi guru selama kurang lebih 28 tahun. Guru senior kita ini mengampu mata
pelajaran bahasa Indonesia.
Bersempena
dengan Bulan Guru dan Hari Guru Nasional yang selalu diperingati setiap tanggal
25 November, kali ini Tim Mading CB akan berbincang – bincang dengan ustazah
Ikmalita tentang guru dan harapan beliau terhadap dunia pendidikan.
Menurut
beliau guru merupakan pendidik professional mengajarkan ilmu pengetahuan,
membimbing, melatih, dan menilai peserta didik. Guru adalah seseorang yang
telah mengabdikan dirinya untuk mengajarkan suatu ilmu, mendidik, mengarahkan,
dan melatih muridnya agar memahami ilmu pengetahuan yang diajarkannya tersebut.
Dengan kata lain. Guru tidak hanya mengajar tapi juga mendidik, melatih dan
membimbing siswanya.
Seiring
perkembangan zaman, tentu peran guru juga mengalami perkembangan. Ustazah
Ikmalita berpendapat bahwa peran guru di zaman millenial ini sudah mulai
terkesampingkan karena telah digantikan oleh teknologi yang berkembang saat
ini. Peserta didik lebih mengandalkan teknologi tersebut untuk mengetahui
sesuatu. “Namun ingat, tidak semua peran guru bisa digantikan oleh teknologi.
Teknologi tidak bisa menciptakan pengalaman belajar yang positif. Memberi
inspirasi dan memotivasi murid sembari membantu mereka untuk menemukan bakat
serta minat murid” ujar ustazah Ikmalita tenang.
Selanjutnya
ustazah Ikmalita juga memberikan pendapatnya tentang adanya beberapa peserta
didik yang gampang melawan guru bahkan menuntut dan memenjarakan guru. “Dunia
pendidikan sudah tak bernilai lagi. Hal tersebut disebabkan karena terkikisnya
rasa hormat dan rasa menghargai guru dalam diri peserta didik dan orang tua”
kata beliau singkat.
Dibalik
kemerosotan nilai itu, masih ada secercah kebahagian bagi guru, Menteri
pendidikan Dasar dan Menengah yang akan menaikkan gaji Guru. Gaji guru naik 2
juta perbulan. Ustazah kita ini ikut berbahagia. Menurut beliau kenaikan gaji
tersebut akan dapat membantu kesejahteraan guru dan mengurangi beban ekonomi
guru. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan dedikasi dan motivasi guru dalam melaksanakan
tugasnya.
Demikian hasil bincang – bincang Tim CB dengan ustazah Ikmalita, S.Pd. semoga yang beliau sampaikan dapat mengispirasi kita semua.
SINARYATI, S.Pd
“MENDIDIKLAH
SESUAI DENGAN KODRATNYA”
|
S |
inaryati, S.Pd. Kita semua tentu sangat
mengenal sosok satu ini. Beliau adalah guru Matematika yang sangat terkenal di SMP
Negeri Bernas bahkan di propinsi Riau. Beliau merupakan salah satu guru senior
yang sudah membersamai SMP Negeri Bernas dari awal berdiri di tahun 2003 sampai
dengan sekarang. Sebagai seorang guru, beliau selalu menunjukkan dedikasi dan
kecintaannya pada dunia pendidikan.
Ustazah Sinar, Begitu
beliau sering disapa, dikenal sebagai sosok yang pintar, ulet dan tegas. Dengan
metode pengajaran yang inovatif, beliau berhasil membuat siswa-siswanya
menyukai Matematika, mata pelajaran yang sering dianggap sulit oleh banyak
orang. Selain itu, Ustazah Sinar juga selalu berusaha untuk menciptakan suasana
kelas yang menyenangkan dan interaktif. Beliau sering menggunakan permainan
edukatif dan teknologi modern dalam proses pembelajarannya.
Ditengah
kesibukannya sebagai guru dengan tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah
bidang kurikulum, Ustazah Sinar juga merupakan seorang Pengajar Praktik pada kegiatan Guru Penggerak. Pengajar
praktik adalah pengajar yang bertugas mendampingi calon guru penggerak (CGP),
khususnya pasca pelatihan selama 6 bulan. Sebagai Pengajar praktik beliau diundang
sebagai instruktur tamu saat proses pendampingan. Wanita kelahiran Pekanbaru
tanggal 5 Maret 1975 ini juga aktif dalam kegiatan – kegiatan guru seperti
Komunitas Penggerak dan MGMP Matematika Kabupaten Pelalawan.
|
B |
erkat
dedikasi dan kontribusinya yang luar biasa, Ustazah Sinar telah menerima
berbagai penghargaan, baik dari sekolah maupun dari pemerintah . Ustazah Sinar
tercatat sebagai Juara satu Guru Berprestasi tingkat Kabupaten Pelalawan.
Mendapat Penghargaan dari Bupati Pelalawan Sebagai Guru Inovatif dalam Kegitan
Lomba Inovasi daerah dengan inovasi Sekolah Digital.
Berikut
ini hasil wawancara Tim Mading Creativity Bernas dengan ustazah Sinaryati, S,Pd
tentang pandangan dan harapan beliau
dengan dunia pendidikan khususnya di SMP Negeri Bernas yang kita cintai ini
Menurut Ustazah, bagaimana
pendidikan di Indonesia dan di SMP
Bernas sekarang?
Pendidikan sekarang
sudah menuju fungsi pendidikan nasional yaitu "mengembangkan kemampuan
serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa". Nah, kalo Pendidikan di
SMP Negeri Bernas sekarang sudah memenuhi visi misi sekolah, walaupun belum
100%, setidaknya di SMP Negeri Bernas dalam cara mendidik peserta didiknya sudah dengan
mengikuti kodrat alam dan kodrat zaman.
Apa cita cita ustazah untuk SMP Bernas
yang sudah terwujud?
Cita-cita
ustazah sebagai pendidik tak muluk - muluk, dikatakan berhasil pendidik itu
jika peserta didiknya menjadi seseorang menggunakan ilmunya dengan berkarakter
yang baik dan peradaban tinggi yang bermartabat. Jika yang sudah terwujud dari yang
ustazah cita-citakan untuk sekolah adalah saat anak bisa mengikuti pendidikan
dengan baik di sekolah dan dapat mengikuti perkembangan zaman dalam
menyampaikan materi pelajaran yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik (
Kodrat alam dan Kodrat zaman) Seperti: Sekolah Digital . Walaupun masih banyak
kekurangannya, setidaknya kita sudah berupaya untuk memberikan yang terbaik
untuk peserta didik.
Apa keinginan ustazah untuk SMP Bernas
yang belum terwujud?
Apa
ya, cita-cita ustazah yang belum terwujud untuk sekolah tercinta ini ya? kayaknya
keindahan, kerindangan dan kebersihan sekolah. Kita perlu kerjasama yang terus
menerus dengan pihak yang memakai lingkungan yang sama untuk mewujudkan sekolah
yangg indah, rindang dan bersih
Harapan
dan pesan Ustazah untuk murid baru yang
masuk tahun ni?
Masuk
ke SMP Negeri Bernas tidaklah mudah. "Selamat sudah menjadi bagian dari
sekolah ini, manfaatkan waktu 3 tahunmu di sini dengan bermanfaat. Gali dan
asah minat dan bakatmu sesuai dengan kompetensimu. Karena kamu sekarang berada
ditempat yang tepat, Janhgan sia-siakan!."
Oke.
Demikian wawancara Tim Mading Creativity Bernas dengan ustazah Sinaryati.
Terimakasih ustazah sudah meluangkan waktunya untuk kami. Semoga yang ustazah
sampaikan menjadi inspirasi bagi kita semua. ( Tim Mading Creativity Bernas )
IDDADI MUDRA, S.Pd
GURU BERPRESTASI KEBANGGAAN SMP NEGERI BERNAS
|
I |
ddadi Mudra, S.Pd. Tentu
saja kita semua mengenal ustad dari SMP Negeri Bernas satu ini. Penampilan
beliau yang selalu rapi dan selalu pefect
dalam setiap kegiatan menjadikan beliau sosok guru yang selalu mengispirasi
bagi semua orang. Diedisi ini, kami Tim Mading Creativity Bernas akan
menampilkan Usad Iddadi Mudra, S.Pd dan
harapan beliau untuk pendidikan Indonesia.
|
U |
stad Iddadi Mudra lahir di
Koto Tinggi Kabupaten Agam provinsi Sumatera Barat pada tanggal 13 Mei 1974. Beliau
merupakan lulusan Sendratasik Universitas Negeri Yogyakarta. Salah satu guru
senior di SMP Negeri Bernas ini sudah banyak sekali mengharumkan nama SMP
Negeri Bernas di tingkat provinsi Maupun tingkat Nasional. Beliau sering
menghantarkan peserta didiknya menjuarai Lomba. Diantaranya pada ajang FLS2N
cabang seni tari, LCC Museum Nasional, Drumband, PBB dan banyak lagi ajang
lomba lainnya.
|
S |
ebagai
seorang guru yang sudah mempunyai banyak pengalam dalam dunia pendidikan, tentu
ustad Iddadi Mudra tahu betul tentang kondisi pendidikan saat ini. Berikut
hasil wawancara ekslusive Tim Mading Creativity Bernas dengan Ustad Iddadi
Mudra, S,.Pd
Menurut
Ustad, Bagaimana pendidikan di Indonesia saat ini.
Pemerintah sudah berupaya
meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. Meskipun demikian masih banyak
kendala yang perlu mendapat perhatian seperti sarana dan prasarana sekolah yang
belum merata dan memadai, Kualitas kurikulum, sumberdaya guru, biaya pendidikan
dll.
Apa
harapan ustad untuk dunia pendidikan di Indonesia?
Semoga pendidikan di negara
kita dapat mengatasi berbagai tantangan seperti peningkatan kualitas guru,
perubahan kurikulum, pemberdayaan siswa yang berkharakter. Dengan demikian kita
berharap masa depan pendidikan di Indonesia dapat memberikan kontribusi yang
positif bagi perkembangan bangsa.
Apa
keinginan ustad untuk SMP Negeri Bernas?
Semua warga sekolah kembali
mengenang cita cita pendiri sekolah Bernas yaitu ingin mendirikan sekolah
unggulan di Kabupaten Pelalawan ini. Dengan demikian kita sebagai penerus cita
cita para pendiri sekolah ini sudah sepatutnya untuk mewujudkan cita cita
tersebut sesuai dengan kapasitasnya masing- masing. Mari kita tanya sama diri
kita sendiri. Sebagai pendidik sudahkah kita berupaya untuk unggul, sebagai peserta didik sudahkah kita berupaya
untuk unggul, sebagai tenaga kependidikan apakah kita sudah berupaya untuk
unggul. Kalau belum marilah kita berupaya untuk mewujudkan cita cita para
pendiri sekolah.
Ok Ustad. Terimakasih
banyak.
Baiklah sahabat Creatvity Bernas semuanya. Semoga ulasan singkat dan apa yang disampaikan Ustad Iddadi Mudra S,Pd tadi dapat memberi inspirasi untuk kita semua dan kita bisa menjadi pribadi yang unggul. Aamiin.
TIDUR DI KELAS
Di
kelas kami ada anak yang terkenal bandel. Anak itu namanya adalah Daniel.
Selain suka bikin ribut. Daniel juga memiliki kegemaran tidur di dalam kelas
ketika pelajaran sedang berlangsung. Sebenarnya
beberapa guru sudah mengingatkan. Bahkan, Daniel sering dipanggil ke ruang BK
karena perbuatannya tersebut. Sayangnya, semua hal itu tidak bisa membuat sifat
bandel Daniel berkurang. Setiap hari kebandelan Daniel kian menjadi.
Suatu
ketika ada pelajaran matematika di jam terakhir. Daniel kembali tidur di dalam
kelas. Tetapi, Ustazah Cindy yang mengajar matematika saat itu tidak marah
seperti biasanya. Ia membiarkan Daniel yang tertidur pulas. Selain itu ustadzah
Cindy juga meminta kepada siswa yang
lain untuk tidak membangunkan Daniel.
Hingga
jam pelajaran habis Daniel masih tidur dengan pulasnya. Ustadzah Cindy pun
segera menyudahi pelajaran setelah memberikan beberapa pekerjaan rumah (PR)
kepada muridnya. Setelah itu ustadzah Cindy memperbolehkan siswa yang lain
meninggalkan kelas dengan catatan tidak berisik. Semua siswa menuruti perintah
ustadzah Cindy.
Daniel
baru bangun ketika jam sudah menunjukkan pukul 16.10 WIB. Terang saja Daniel
kebingungan karena teman sekelasnya sudah tidak ada. Daniel segera mengambil
tasnya dan bergegas pulang. Saat Daniel berjalan ke arah pintu gerbang. Daniel
bertemu dengan ustadzah Cindy yang baru keluar dari ruang guru.
“Gimana, Daniel? Nyenyak
atau tidak tidurnya?” tanya ustadzah Cindy.
BUNG TOMO
TOKOH PENTING PERTEMPURAN 10 NOVEMBER
|
P |
ahlawan Nasional kelahiran Surabaya ini mungkin
familiar kamu lihat pada poster yang menggambarkan semangat nasionalisme.
Memang, tokoh yang satu ini dikenal sebagai Pahlawan Nasional yang memiliki
orasi berapi-api. Photo beliau sering dijadikan icon untuk memperingati hari
Pahlawan. Mari kita kenal beliau!
|
S |
eperti dilansir laman Perpustakaan Sekretariat
Negara, pria yang akrab disapa Bung Tomo ini memiliki nama asli Sutomo. Bung Tomo
lahir pada tanggal 3 Oktober 1920 di Surabaya. Bung Tomo wafat pada tanggal 7
Oktober 1981 di Padang Arafah dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel di
Surabaya.
|
B |
ung Tomo merupakan salah satu tokoh penting dalam
Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Bung Tomo memiliki jasa besar dalam
upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada saat melawan penjajah yang
ingin kembali menjajah Indonesia tepatnya di kota Surabaya.
|
S |
alah satu peran besar Bung Tomo dalam Pertempuran
10 November 1945 di Surabaya yakni melalui pidato-pidatonya yang sangat
spektakuler. Pidato Bung Tomo berhasil membangkitkan semangat rakyat Surabaya
untuk kembali melawan para penjajah.
|
B |
ung Tomo dibesarkan dalam keluarga kelas
menengah, dan juga keluarga yang sangat menghargai dan menjunjung tinggi
pendidikan. Pada usia 17 tahun, ia menjadi terkenal ketika berhasil menjadi
orang kedua di Hindia Belanda yang mencapai peringkat Pandu Garuda.
|
B |
ung Tomo memiliki minat pada dunia jurnalistik. Beliau
tercatat sebagai wartawan lepas dan pimpinan
redaksi pada beberapa koran nasional waktu itu, Diantaranya sebagai wartawan lepas pada Harian Soeara
Oemoem . Sebagai Redaktur Mingguan pada harian Pembela Rakyat. Bekerja di
kantor berita tentara pendudukan Jepang, Domei. Sebagian perantara Bahasa
Indonesia untuk seluruh Jawa Timur di Surabaya dan Menjabat sebagai Pemimpin Redaksi Kantor
Berita Antara
ROHANA KUDUS
PIONIR EMANSIPASI PEREMPUAN DARI
RANAH MINANG
Di balik gelora perjuangan kemerdekaan Indonesia, terselip nama-nama perempuan tangguh yang berjuang bukan dengan senjata, tetapi dengan pena, pikiran, dan keteguhan hati. Salah satu di antaranya adalah Rohana Kudus, tokoh perempuan asal Minangkabau yang mencatatkan diri sebagai wartawati pertama di Indonesia, sekaligus pelopor pendidikan perempuan pada awal abad ke-20. Di masa ketika perempuan masih terkungkung dalam adat dan keterbatasan akses ilmu, Rohana hadir membawa obor perubahan.
Pada 20 Desember 1884 di Koto Gadang, Sumatera Barat,
Rohana tumbuh dalam keluarga terdidik. Sejak kecil ia telah menunjukkan
ketertarikan yang kuat pada dunia literasi dan keinginan besar untuk belajar,
meskipun akses pendidikan formal bagi perempuan saat itu sangat terbatas.
Menyadari bahwa ilmu adalah kunci pembebasan, ia menjadikan pendidikan
sebagai senjata utama dalam memperjuangkan derajat kaumnya. Pada tahun
1911, Rohana mendirikan Sekolah Kerajinan Amai Setia di Koto Gadang.
Sekolah ini didirikan khusus untuk perempuan, dengan tujuan agar mereka tak
hanya bisa membaca dan menulis, tapi juga memiliki keterampilan seperti
menjahit, menyulam, dan kerajinan tangan, sebuah upaya konkret agar perempuan
bisa mandiri secara ekonomi.
Tak hanya lewat kelas-kelas, Rohana juga berjuang lewat
tulisan. Ia menjadi jurnalis perempuan pertama di Indonesia dan
mendirikan surat kabar Soenting Melajoe pada tahun 1912. Uniknya, surat
kabar ini ditulis oleh dan untuk perempuan, membahas isu-isu penting seputar
hak, peran, dan suara perempuan di masyarakat.
Tulisan-tulisan Rohana menggugat
norma sosial yang mengekang perempuan, membela hak mereka untuk mendapat
pendidikan, dan menyuarakan pentingnya keterlibatan perempuan dalam pembangunan
bangsa. Dalam satu masa, ia menjadi guru, jurnalis, dan aktivis sosial tiga
peran penting yang semuanya didedikasikan untuk mengangkat derajat perempuan
Indonesia.
Berbeda dari tokoh-tokoh emansipasi yang dikenal dari Jawa, Rohana mengangkat semangat pemberdayaan perempuan dari ranah Minangkabau, sebuah masyarakat yang menganut sistem matrilineal namun tetap patriarkal dalam praktiknya. Di tengah ketegangan antara adat dan modernitas, Rohana menjadi jembatan menghormati akar tradisi sambil membuka jalan menuju kemajuan. Rohana Kudus meninggal pada 17 Agustus 1972, Namun, baru pada tahun 2019, ia secara resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Sebuah pengakuan yang datang terlambat, tetapi tidak mengurangi nilai perjuangannya.
PENJELASAN SIMPLE PRESENT TENSE
BENTUK VERBAL
“Anak-anak, hari ini kita akan belajar tentang
Simple Present Tense.
Tahu nggak, tense ini dipakai untuk apa? Siapa yang tahu?”
“Simple Present Tense kita gunakan untuk
menceritakan kebiasaan, atau hal yang terjadi setiap hari.
Contohnya, kalau kamu bangun setiap pagi jam 5, kamu bisa bilang:
I wake up at 5. Itu pakai Simple Present!”
“Kita lihat dulu rumusnya, ya.
Kalau subjeknya:
- I / You / We / They
→ langsung pakai verb 1 (kata kerja dasar).
- Tapi kalau He / She / It → harus tambah s
atau es di belakang kata kerja.”
|
Subject |
Verb |
Kalimat |
|
I |
wake |
I wake up at 5. |
|
You |
eat |
You eat breakfast. |
|
We |
go |
We go to school at 7. |
|
They |
play |
They play football. |
|
He |
wakes |
He wakes up at 6. |
|
She |
eats |
She eats fried rice. |
|
It (a cat) |
sleeps |
It sleeps all day. |
“Nah, kalau subjeknya He / She / It,
kita harus hati-hati ya… kata kerjanya berubah!”
“Misalnya:
- I go to school → tapi: She goes to
school.
- They play football → tapi: He plays
football.”
“Ingat! Tambah s/es kalau
subjeknya bukan kamu, tapi orang ketiga seperti dia (he/she) atau benda/hewan
(it).”
Negatif
dan Interogatif (Tanya-Jawab)
“Kalau kamu mau bilang tidak
melakukan sesuatu, pakai do not atau does not.”
|
Subject |
Kalimat
Positif |
Kalimat
Negatif |
|
I |
I eat rice. |
I do not eat rice. |
|
She |
She goes to school. |
She does not go to school. |
“Perhatikan ya, kalau pakai does
not, verb-nya kembali ke bentuk dasar (tidak pakai -s lagi).”
Kalimat
Tanya
“Kalau mau nanya, tinggal pindahkan
‘do’ atau ‘does’ ke depan.”
|
Kalimat
Pernyataan |
Kalimat
Tanya |
|
You like apples. |
Do you like apples? |
|
He plays guitar. |
Does he play guitar? |
“Contoh tanya ke teman:
- Do you wake up early?
- Does your mom cook breakfast?
- Jawabannya bisa: Yes, I do. / No, I don’t.”
“Sekarang, coba yuk jawab pertanyaan dari
Bapak/Ibu.
Jawab pakai Simple Present Tense, ya.”
1.
What time do you wake up?
2.
What do you eat for breakfast?
3.
Does your friend play football?
4.
Do you go to school by car or on
foot?
“Jadi anak-anak, ingat ya:
- Simple Present dipakai untuk rutinitas.
- I/You/We/They: pakai verb biasa.
- He/She/It: pakai verb + s/es.
- Untuk negatif: do not / does not.
- Untuk pertanyaan: do/does di depan."
“Nanti kita akan latihan lewat
cerita dan games ya, biar makin paham!”









