Sekolah Bersih Pikiran Siswa Jernih
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Kualitas gedung sekolah turut menentukan perkembangan mentalitas pelajar.
Gedung sekolah yang rusak dan kotor, bisa menjadikan hati dan pikiran siswa rusak dan kotor. Sebaliknya, gedung sekolah yang bagus dan bersih bisa membawa dampak positif bagi mentalitas siswa didik.
Demikian disampaikan Kepala Polisi Daerah Jawa Barat, Irjenpol Drs Putut Eko Bayu Seno, dalam acara Penyerahan Renovasi Sekolah Dalam Rangka Polisi Peduli Pendidikan, di SDN Cimahpar 3. ”Sekolah yang bersih dan rapi menjadikan hati anak bersih dan pikirannnya jernih,” katanya, Kamis (27/10).
Kapolda mengatakan program Polisi Peduli Pendidikan berangkat dari keprihatinannya saat mendampingi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dalam acara safari Ramadhan.
Kala itu, kata Kapolda, SBY menyempatkan diri berkunjung ke sejumlah sekolah di kawasan Jawan Barat. Di antara sekolah yang dikunjungi terdapat sekolah yang kondisi bangunannya memprihatinkan. ”Bersama Bapak Presiden saya melihat anak-anak belajar di gedung sekolah yang kondisinya memprihatinkan,” kisah Putut.
Putut lalu memerintahkan para Kapolres di jajaran Polda Jabar mendata sekolah-sekolah rusak di wilayah masing-masing. Hasil pendataan itu menurut Kapolda diserahkan kepada para pengusaha. Harapannya, para pengusaha bisa mengarahkan dana Corporate Social Responsibilty (CSR) mereka untuk memperbaiki sekolah rusak.
Putut berpesan agar bangunan sekolah yang telah diperbaiki bisa dijaga. Hal ini agar keberlangsungan penggunaannya bisa bertahan lama. ”Saya ucapakan terima kasih kepada para pengusaha yang telah membantu program Polisi Peduli Pendidikan,” kata Putut.
Gedung sekolah yang rusak dan kotor, bisa menjadikan hati dan pikiran siswa rusak dan kotor. Sebaliknya, gedung sekolah yang bagus dan bersih bisa membawa dampak positif bagi mentalitas siswa didik.
Demikian disampaikan Kepala Polisi Daerah Jawa Barat, Irjenpol Drs Putut Eko Bayu Seno, dalam acara Penyerahan Renovasi Sekolah Dalam Rangka Polisi Peduli Pendidikan, di SDN Cimahpar 3. ”Sekolah yang bersih dan rapi menjadikan hati anak bersih dan pikirannnya jernih,” katanya, Kamis (27/10).
Kapolda mengatakan program Polisi Peduli Pendidikan berangkat dari keprihatinannya saat mendampingi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, dalam acara safari Ramadhan.
Kala itu, kata Kapolda, SBY menyempatkan diri berkunjung ke sejumlah sekolah di kawasan Jawan Barat. Di antara sekolah yang dikunjungi terdapat sekolah yang kondisi bangunannya memprihatinkan. ”Bersama Bapak Presiden saya melihat anak-anak belajar di gedung sekolah yang kondisinya memprihatinkan,” kisah Putut.
Putut lalu memerintahkan para Kapolres di jajaran Polda Jabar mendata sekolah-sekolah rusak di wilayah masing-masing. Hasil pendataan itu menurut Kapolda diserahkan kepada para pengusaha. Harapannya, para pengusaha bisa mengarahkan dana Corporate Social Responsibilty (CSR) mereka untuk memperbaiki sekolah rusak.
Putut berpesan agar bangunan sekolah yang telah diperbaiki bisa dijaga. Hal ini agar keberlangsungan penggunaannya bisa bertahan lama. ”Saya ucapakan terima kasih kepada para pengusaha yang telah membantu program Polisi Peduli Pendidikan,” kata Putut.
0 komentar:
Posting Komentar