KISAH NABI YAQUB, AS DAN NABI YUSUF, AS

On Jumat, 28 Februari 2025 0 komentar

 

KISAH 

NABI YAQUB, AS DAN NABI YUSUF, AS

 



Nabi Yaqub AS adalah putra dari Nabi Ishaq AS dan cucu dari Nabi Ibrahim AS. Ia dikenal sebagai sosok yang sabar, penyayang, dan teguh dalam keimanannya. Kisahnya penuh dengan ujian dan cobaan, terutama terkait dengan anak-anaknya. Semenyara itu Nabi Yusus AS adalah putra dari nabi Yaqub, AS

Masa Muda dan Pernikahan

Nabi Yaqub AS memiliki saudara kembar bernama Esau. Keduanya memiliki sifat yang berbeda. Esau dikenal sebagai pemburu yang kuat, sementara Yaqub AS lebih lembut dan penyayang. Karena suatu peristiwa, Nabi Yaqub AS diperintahkan untuk pergi ke rumah pamannya, Laban, di Padan-aram. Di sana, ia menikahi dua putri Laban, Leah dan Rahel. Dari pernikahan ini, ia dikaruniai 12 orang putra. Dari keempat wanita ini, lahirlah 12 anak laki-laki yang menjadi leluhur 12 suku Israel.

Anak – anak nabi Yaqub AS. Dari Leah lahir Reuben , Simeon, Levi, Yehuda Isakhar , dan Zebulon. Dari Rachel lahir Yusuf dan Benyamin . Dari Bilhah lahir anak beliau yang bernama  Dan dan Naftali. Dan dari Zilpah  lahirlah Gad dan Asyersserta seorang anak perempuan bernama Dina.

Pelajaran dari Kisah Nabi Yaqub, AS

Nabi Yaqub AS menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi cobaan, terutama kehilangan Yusuf AS. Meskipun dilanda kesedihan, Nabi Yaqub AS tidak pernah kehilangan keyakinannya kepada Allah SWT.  Ia adalah seorang ayah yang sangat penyayang dan selalu mendoakan anak-anaknya.  Nabi Yaqub AS memaafkan anak-anaknya yang telah mencelakai Yusuf AS. Nabi Yaqub AS sangat menyayangi Yusuf,  putra dari Rahel. Hal ini menimbulkan kecemburuan dari saudara-saudara Yusuf yang lain.

Kehilangan Nabi Yusuf adalah pukulan yang sangat berat bagi Nabi Yaqub. Kesedihannya digambarkan sebagai kesedihan yang mendalam dan berkepanjangan, yang bahkan menyebabkan matanya menjadi buta. Berikut adalah beberapa aspek dari kesedihan Nabi Yaqub

Kesedihan yang Mendalam dan Berkepanjangan

Nabi Yaqub sangat mencintai Yusuf, dan kehilangannya membuatnya sangat terpukul. Ia menangis tanpa henti, dan kesedihannya tidak kunjung mereda selama bertahun-tahun. Dalam Al-Qur'an, kesedihan Nabi Yaqub digambarkan dalam surah Yusuf ayat 84: "Dan dia berpaling dari mereka seraya berkata: 'Aduhai dukacitaku terhadap Yusuf', dan kedua matanya menjadi putih karena kesedihan dan dia adalah seorang yang menahan 1 diri (dari keluh kesah)."    

Saking sedihnya, mata Nabi Yaqub menjadi putih dan penglihatannya memburuk. Ini adalah simbol dari kesedihan yang luar biasa yang dapat memengaruhi kesehatan fisik seseorang. Meskipun sangat sedih, Nabi Yaqub tidak pernah kehilangan keyakinannya kepada Allah SWT. Ia terus berdoa dan berharap agar bisa bertemu kembali dengan Yusuf. Ia juga menunjukkan kesabaran yang luar biasa dalam menghadapi ujian ini. Ia tidak menyalahkan Allah atau kehilangan harapan.

Harapan yang Tak Pernah Padam

Walaupun telah melewati waktu yang sangat lama, Nabi Yaqub tetap memiliki harapan untuk dapat bertemu kembali dengan Nabi Yusuf. Hal ini menunjukan betapa besar rasa sayangnya kepada sang anak.

 

Perjalanan Hidup Nabi Yusuf. AS



Suatu hari, saudara-saudara Yusuf bersekongkol untuk mencelakainya. Mereka membuang Yusuf ke dalam sumur dan mengatakan kepada Yaqub AS bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Setelah dibuang oleh saudara-saudaranya ke dalam sumur, kehidupan Nabi Yusuf mengalami serangkaian peristiwa yang penuh ujian dan hikmah. Nabi Yusuf diselamatkan dari sumur oleh kafilah yang lewat dan dibawa ke Mesir. Di Mesir, ia dijual sebagai budak kepada seorang pejabat tinggi kerajaan bernama Potifar (Al-Aziz).

Nabi Yusuf tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan cerdas.   Ketampanannya yang luar biasa, menarik perhatian Zulaikha, istri dari Potifar (Al-Aziz), seorang pejabat tinggi di Mesir. Zulaikha, terpesona oleh ketampanan Yusuf, berusaha menggoda dan merayunya. Zulaikha berusaha keras untuk memikat Yusuf, tetapi Yusuf, karena ketakwaan dan kesetiaannya kepada Allah, menolak godaan tersebut. Ketika Zulaikha berusaha memaksanya, Yusuf melarikan diri, dan dalam pengejaran, pakaiannya robek.

 Fitnah dan Penjara

Untuk menutupi perbuatannya, Zulaikha memfitnah Yusuf, menuduhnya telah mencoba menggodanya. Akibatnya, Yusuf dijebloskan ke dalam penjara, meskipun kebenarannya terungkap melalui kesaksian seorang saksi yang mengatakan bahwa jika baju Yusuf robek dibagian depan maka Yusuf bersalah, dan jika robek dibagian belakang maka Zulaikha lah yang bersalah. Dan ternyata baju Yusuf robek dibagian belakang.



Di penjara, Nabi Yusuf menunjukkan kemampuan menakjubkan dalam menafsirkan mimpi. Kemampuannya menarik perhatian dua tahanan lain, pelayan raja. Melalui pelayan raja yang dibebaskan, kabar kemampuan tafsir mimpi Nabi Yusuf sampai ke telinga raja. Raja Mesir bermimpi tentang tujuh ekor sapi gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi kurus, dan tujuh tangkai gandum hijau yang dimakan oleh tujuh tangkai gandum kering.   Nabi Yusuf menafsirkan mimpi itu sebagai pertanda tujuh tahun masa subur yang akan diikuti oleh tujuh tahun masa paceklik. Karena ketepatan tafsirannya, Nabi Yusuf dibebaskan dari penjara dan diangkat menjadi pejabat tinggi kerajaan. Nabi Yusuf diberi tanggung jawab untuk mengelola persediaan makanan selama masa subur untuk menghadapi masa paceklik. Dengan kebijaksanaannya, ia berhasil menyelamatkan Mesir dari kelaparan.

Ketika masa paceklik tiba, saudara-saudara Nabi Yusuf datang ke Mesir untuk membeli gandum. Nabi Yusuf mengenali mereka, tetapi mereka tidak mengenalinya. Setelah serangkaian peristiwa, Nabi Yusuf mengungkapkan identitasnya dan memaafkan saudara-saudaranya. Nabi Yakub dan seluruh keluarga berpindah ke mesir dan hidup bersama Nabi Yusuf.

Pertemuan kembali

Akhirnya, setelah bertahun-tahun berpisah, Nabi Yaqub dan Yusuf bertemu kembali di Mesir. Pertemuan ini adalah momen yang sangat mengharukan dan melegakan bagi Nabi Yaqub. Dan pada akhirnya, penglihatan dari Nabi Yaqub kembali setelah baju dari Nabi Yusuf di usapkan pada wajahnya. Kesedihan Nabi Yaqub adalah pengingat bahwa kehilangan orang yang dicintai adalah pengalaman yang sangat menyakitkan. Namun, kisahnya juga mengajarkan kita tentang pentingnya keyakinan, kesabaran, dan harapan dalam menghadapi cobaan. 

0 komentar:

Posting Komentar