SUMAYYAH BINTI KHAYYAT
KETIKA IMAN LEBIH BERHARGA DARI NYAWA
Sumayyah
binti Khayyat adalah salah satu tokoh wanita yang paling menginspirasi dalam
sejarah Islam. Keteguhan imannya, kesabarannya dalam menghadapi cobaan, dan
keberaniannya dalam mempertahankan keyakinan menjadikannya teladan bagi umat
Islam sepanjang masa.
Kisah
Hidup Sumayyah binti Khayyat
Sumayyah
adalah seorang budak wanita yang hidup di Mekah pada masa sebelum kedatangan
Islam. Ia menikah dengan Yasir, seorang pria dari Yaman, dan dikaruniai seorang
putra bernama Ammar. Sumayyah dan keluarganya termasuk di antara orang-orang
yang pertama kali memeluk Islam.
Keislaman
Sumayyah dan keluarganya diketahui oleh kaum Quraisy yang berkuasa di Mekah.
Mereka marah dan mulai menyiksa Sumayyah dan keluarganya dengan harapan mereka
akan meninggalkan Islam. Sumayyah dan keluarganya disiksa dengan sangat kejam. Namun,
di tengah siksaan yang berat itu, Sumayyah tetap teguh pada keimanannya. Ia
tidak pernah menyerah atau mengeluh. Ia terus berdoa kepada Allah SWT dan
memohon pertolongan-Nya.
Sumayyah
binti Khayyat dan keluarganya, termasuk suaminya Yasir dan putranya Ammar,
adalah orang-orang yang pertama kali memeluk agama Islam di Mekah. Mereka
menghadapi siksaan yang berat dari kaum Quraisy yang berkuasa, yang menentang
ajaran Islam.
Berikut
adalah beberapa siksaan yang dialami oleh Sumayyah dan keluarganya:
1.
Dijemur di
bawah terik matahari: Mereka dipaksa berbaring di atas
pasir panas di bawah terik matahari yang menyengat tanpa pakaian yang
melindungi mereka.
2.
Di cambuk: Mereka dicambuk dengan cambuk yang menyakitkan di sekujur
tubuh mereka.
3.
Ditindih batu
besar: Mereka ditindih dengan batu besar
yang berat di atas dada mereka, sehingga sulit bernafas.
4.
Dipaksa
kelaparan dan kehausan: Mereka tidak
diberi makanan dan minuman selama berhari-hari, sehingga mereka sangat lapar
dan haus.
5.
Siksaan verbal: Mereka diejek, dihina, dan dicaci maki oleh kaum Quraisy.
Tidak
hanya itu, Sumayyah juga mengalami siksaan yang lebih kejam karena statusnya
sebagai seorang wanita dan budak. Ia dipaksa untuk melakukan pekerjaan yang
berat dan kotor, serta mengalami pelecehan verbal dan fisik.
Meskipun
mengalami siksaan yang sangat berat, Sumayyah dan keluarganya tetap teguh pada
keimanan mereka. Mereka tidak pernah menyerah atau mengeluh, dan terus berdoa
kepada Allah SWT.
Kesabaran
dan keteguhan Sumayyah dalam menghadapi siksaan ini menjadi inspirasi bagi umat
Islam sepanjang masa. Ia adalah contoh wanita muslimah yang luar biasa yang
rela mengorbankan nyawanya demi mempertahankan keimanan.
Kesyahidan Sumayyah binti Khayyat
Suatu
hari, ketika Sumayyah dan keluarganya sedang disiksa, Rasulullah SAW lewat dan
melihat penderitaan mereka. Rasulullah SAW bersabda, "Bersabarlah wahai
keluarga Yasir, sesungguhnya tempat kembali kalian adalah surga."
Mendengar
perkataan Rasulullah SAW, Sumayyah semakin yakin akan kebenaran Islam. Ia tidak
peduli lagi dengan siksaan yang ia alami. Ia hanya ingin mendapatkan ridha
Allah SWT dan surga-Nya.
Akhirnya,
Sumayyah meninggal dunia karena siksaan yang dialaminya. Ia menjadi wanita
pertama yang mati syahid dalam Islam.
Keteladanan
Sumayyah binti Khayyat
Sumayyah
binti Khayyat adalah contoh wanita muslimah yang luar biasa. Ia memiliki
beberapa sifat yang patut kita teladani, antara lain:
- Keteguhan iman: Sumayyah tidak pernah goyah dalam keimanannya, meskipun
menghadapi siksaan yang sangat berat.
- Kesabaran: Sumayyah sangat sabar dalam menghadapi cobaan dan
ujian dari Allah SWT.
- Keberanian: Sumayyah berani mempertahankan keyakinannya meskipun
nyawa menjadi taruhannya.
- Pengorbanan: Sumayyah rela mengorbankan nyawanya demi
mempertahankan Islam.
Kisah
hidup Sumayyah binti Khayyat mengajarkan kepada kita tentang pentingnya
memiliki keimanan yang kuat, kesabaran dalam menghadapi cobaan, keberanian
dalam mempertahankan kebenaran, dan kerelaan berkorban demi agama Allah SWT.
Semoga kita semua dapat meneladani sifat-sifat mulia yang dimiliki oleh
Sumayyah binti Khayyat.
0 komentar:
Posting Komentar