Ramadhan yang Mulia

On Jumat, 20 Juli 2012 0 komentar


Sang Tamu Istimewa: Ramadhan yang Mulia


Oleh: Devia Puspita Sari
Kirim Print

dakwatuna.com – Sya’ban semakin bergegas meninggalkan perputaran waktu. Ia pun akan segera digantikan dengan bulan baru. Tak terasa kedatangan Ramadhan tiba. Menjadi bagian dari sendi waktu setiap manusia. Aroma kedatangannya melingkupi seluruh penjuru langit dan bumi. Semua ciptaanNya pun kian mempersiapkan diri untuk menyambut mesra kedatangan bulan ini.
Ramadhan adalah bulan istimewa bagi yang ingin menjadi istimewa. Ramadhan menyimpan sejuta nikmat. Sangat disayangkan jika ada insan yang menyambut Ramadhan dengan persiapan yang biasa-biasa saja dan menyelaminya dengan aktivitas normal seperti bulan-bulan lain. Dan lebih disayangkan lagi jika masih ada yang belum mengetahui keutamaan Ramadhan bagi setiap insan yang melabelkan dirinya sebagai seorang muslim. Karena kehilangan setiap keutamaan yang ada dalam Ramadhan adalah kerugian terbesar dalam rangkaian tahun yang dijalani.
Setiap fase kehidupan ada masa ta’aruf (perkenalan). Tujuannya adalah agar setiap fase yang dilalui dipahami identitasnya dan diselami keberadaannya. Pepatah mengatakan bahwa “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, dan untuk mengenal maka ada proses Ta’aruf. Tidak akan mungkin ada suatu hikmah mencintai jika sebelumnya belum ada proses ta’aruf. Dan bagaimana mungkin seseorang bisa mengetahui indahnya Ramadhan jika dia tidak mencari bagaimana makna keindahan tersebut dan bagaimana pula seseorang bisa berkata saya mencintai Ramadhan jika dia tidak mengenal lebih dalam bulan ini dan tidak melakukan perubahan aktivitas yang signifikan dalam menyalurkan rasa cintanya tersebut.


Sumber: http://www.dakwatuna.com/2012/07/21647/sang-tamu-istimewa-ramadhan-yang-mulia/#ixzz2190FCMTM

0 komentar:

Posting Komentar