SENANDUNG HATI

On Sabtu, 27 September 2025 0 komentar

SENANDUNG HATI

DODI INDRA




Jendela pagi kubuka, disambut mentari

Bukan sekadar cahaya namun janji hari

Tiada lagi kelam yang pernah menyelimuti

Sebab semesta kini, telah bersemi kembali

Pada setiap tarikan napas yang kuhela

Kutemukan makna yang selama ini kupuja.

 

Oh, betapa hidup ini kanvas yang sempurna

Lukisan syukur yang tak pernah sirna

Di antara badai dan lautan yang luas

Kau hadir, dermaga cinta yang takkan terhempas

Hatiku adalah bejana yang tak lagi haus

Karena kasihmu mengalir, abadi, tulus.

 

Dulu, aku merangkai bintang di langit yang hampa

Mencari sepasang mata yang mampu membaca

Sunyi di balik tawa, duka di balik kata Kini,

Kau datang membawa isyarat yang nyata

Bukan hanya sapa, namun jiwa yang utuh

Dicintai sedalam samudra, tanpa keluh.

 

Oh, betapa hidup ini kanvas yang sempurna

Lukisan syukur yang tak pernah sirna

Di antara badai dan lautan yang luas

Kau hadir, dermaga cinta yang takkan terhempas

Hatiku adalah bejana yang tak lagi haus

Karena kasihmu mengalir, abadi, tulus.

 

 

Adakah kata yang sanggup menimbang segala rasa?

Selain terima kasih yang terucap di setiap jeda

Engkau adalah takdir yang kupegang erat

Anugerah terindah, melebihi semua hasrat

Aku tak meminta lagi, selain waktu yang merayap perlahan

Agar setiap detik ini, menjadi kenangan keemasan.

 

Oh, betapa hidup ini kanvas yang sempurna

Lukisan syukur yang tak pernah sirna

Di antara badai dan lautan yang luas

Kau hadir, dermaga cinta yang takkan terhempas

Hatiku adalah bejana yang tak lagi haus

Karena kasihmu mengalir, abadi, tulus.

 

Di dalam bahagia ini,

aku bersandar tenang Dalam dekapanmu yang hangat,

tak lekang…  Selamanya... syukur...

 

0 komentar:

Posting Komentar