BEKAM

On Jumat, 02 Agustus 2013 0 komentar

BEKAM


Penulis : dr.Abu Hana El-Firdan

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia [1] dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.[2].

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam telah besabda :
الشِّفَاءُ فِيْ ثَلاَثَةٍ: شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَإِنِّيْ أَنْهَى أُمَّتِيْ عَنْ الْكَيِّ

“Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu, sayatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang ummatku (berobat) dengan kay.” (HR Bukhari)
Dalam hadits yang lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda :
إِنَّ أَمْثَلَ مَا تَدَاوَيْتُمْ بِهِ الْحِجَامَةُ وَالْفَصْدُ

“Sesungguhnya cara pengobatan yang paling ideal bagi kalian adalah alhijamah (bekam) dan fashdu (venesection).” (HR Bukhari – Muslim)

Persiapan Bekam

Sebenarnya tidak ada persiapan khusus jika akan melakukan bekam. Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ahli bekam, beberapa ahli menganjurkan agar berpuasa terlebih dahulu, adapun ahli bekam yang lain justeru menyarankan makan terkebih dahulu 2 jam sebelum dilakukan bekam untuk menghindari syok/pingsan.

Adapun langkah persiapannya sebagai berikut :
1.    Lakukan pemeriksaan umum, meliputi : tekanan darah, nadi, temperatur  tubuh, pernafasan, lidah iris (iridology), telapak tangan (palmistry) dan lain-lain. Yang terpenting adalah bisa mengetahui penyakitnya, boleh dengan cara diagnosis medis maupun secara tradisional atau gabungan keduanya. Pasien dengan kondisi fisik yang sangat lemah sebaiknya ditunda untuk dilakukan bekam.
2.    Cari dan Diagnosa penyakitnya,  Jika diperlukan lakukan pemeriksaan laboratorium, rekam jantung/EKG, CT-Scan, dan lain-lain untuk memudahkan diganosa penyakit.
3.    Tentukan Titik bekamnya, Dalam menentukan titik bekam terdapat beberapa versi (madzhab) ada yang berdasarkan titik nabawi saja, berdasarkan lokasi keluhan, berdasarkan titik akupuntur dan ada yang mendasarkan pada anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah. Sampai sekarang belum ditemukan kata sepakat diantara beberapa madzhab tersebut, penulis sendiri bermadzhab pada titik bekam yang didasarkan pada titik nabawi dan anatomi dan patofisiologi organ yang bermasalah.
4.    Persiapkan Bahan dan Alatnya,
•    Alat yang digunakan adalah : kop/gelas bekam dan handpump (pompa), pisau bedah, bisturi, skapel, klem, kain duk, sarung tangan, masker wajah,mangkok/cawan, nampan, tempat sampah, meja, kursi dan bed periksa. Jika memungkinkan diusahakan memiliki tabung oksigen untuk mengantisipasi apabila terjadi pingsan/syok.
•    Bahan yang digunakan adalah : kassa steril, iodine,desinfektan, larutan H2O2, minyak zaitun dan minyak habbatussauda’.
Untuk mensterilkan alat-alat yang digunakan tersebut maka setelah dicuci dan dibersihkan lalu dimasukkan kedalam sterilisator. Yang umum digunakan adalah dengan teknologi pemanasan dan ozone.
Pisau bedah, sarung tangan, masker wajah hanya boleh digunakan sekali pakai, setelah selesai satu pasien maka langsung dibuang.
Ruangan harus bersih, cukup penerangan, cukup ventilasi dan aliran udara serta tidak pengap. Dilarang menggunakan kipas angin di ruangan pada saat dilakukan bekam. Jangan melakukan bekam di tempat terbuka, tempat yang berdebu atau persis dibawah blower AC.
Tidak boleh menggunakan jarum, silet, gelas minum/bekas botol, tanduk, tissue dan kain lap untup melakukan bekam. Walaupun tampak bersih namun peralatan tersebut bukan merupakan peralatan standar medis untuk suatu tindakan bedah minor seperti bekam.
Disarankan setiap pasien memiliki kop bekam sendiri. Bagi penderita HIV-AIDS (ODHA), hepatitis (sakit kuning), pecandu narkoba dan penyakit menular lainnya wajib memiliki peralatan bekam sendiri dan tidak boleh digunakan pasien lain walaupun sudah disterilkan.

Jenis Bekam

Berdasarkan prosesnya, bekam dibagi menjadi 2 macam : Bekam Kering dan Bekam Basah.

1.    Bekam Kering (Dry Cupping) disebut juga Bekam Angin

Yakni metode bekam dengan tanpa mengeluarkan darah, bekam jenis ini ditujukan untuk mengeluarkan kelebihan angin dalam tubuh. Caranya adalah:
•    Mulailah dengan membaca basmallah dan bersihkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan kapas/kasa yang diberi cairan NaCl fisiologis.
•    Boleh dilakukan pemijatan ringan dengan menggunakan minyak zaitun selama lebih kurang 5 menit untuk merelaksasikan otot dan memudahkan proses pembekaman.
•    Tentukan titik bekam sesuai dengan keluhan pasien.
•    Pilih gelas bekam (kop) berdasarkan lokasi bagian tubuh yang akan dibekam dan postur tubuh tubuh. Pasien yang ukuran tubuhnya besar tentu kita pilihkan kop dengan ukuran yang lebih besar.
•    Pompa kop bekam dengan piston pada posisi yang dikehendaki sebanyak 2-3 kali tarikan sampai kekuatan sedotan dirasakan cukup, besarnya kekuatan pompa  berbeda untuk masing-masing pasien.
•    Biarkan selama 10 menit (bagi pria), 7 menit (bagi wanita) atau 3 menit (bagi anak-anak). Jangan terlalu lama karena akan menyebabkan munculnya gelembung/blister.
•    Lepas gelas bekam dan pijat kembali dengan minyak zaitun atau minyak jinten hitam selama 2-3 menit untuk menghilangkan bercak-bercak hitam.
Bekam jenis ini sangat aman dan bisa dilakukan oleh orang awam sekalipun. Titik bekamnya pun lebih bebas dan fleksibel sesuai dengan keluhan yang dirasakan pasien. Misalkan pasien mengeluhkan sakit pada kepala bagian depan maka boleh langsung melakukan bekam kering pada bagian dahi.
Bentuk variasi dari metode Bekam kering ini adalah :
a.    Bekam Luncur (Sliding Cupping)
Yaitu metode bekam yang mana gelas bekam diseluncurkan di atas permukaan kulit yang rata (tidak tebal ototnya). Metode ini serupa dengan Guasha (cina), scrapping (inggris) atau kerokan (jawa), namun lebih aman karena tidak merusak pori-pori sebagaimana kerokan.
b.    Bekam Cepat (Flash Cupping) atau Bekam Tarik
Yaitu metode bekam dengan cara tarik lepas – tarik lepas secara cepat pada bagian kulit yang sukar dibekam, atau apabila dibekam gelas cenderung jatuh. Area ini biasanya di sekitar wajah dan dahi.

2.    Bekam Basah (Wet Cupping)

Metode bekam inilah yang dimaksudkan pada hadits-hadits tadi dan merupakan metode bekam yang sebenarnya yakni dengan mengeluarkan darah.
•    Mulailah dengan membaca basmallah dan mensterilkan bagian tubuh yang akan dibekam dengan desinfektan (misalnya. Iodin)
•    Dilanjutkan dengan penghisapan kulit menggunakan gelas bekam (kop), kekuatan penghisapan pada setiap pasien umumnya berbeda-beda. Lama penghisapan adalah antara 5-7 menit, tindakan ini sekaligus berfungsi sebagai Anestesi (pembiusan) lokal. Diutamakan mendahulukan bagian tubuh sebelah kanan kemudian yang sebelah kiri.
•    Dengan menggunakan pisau bedah standar (bisturi) dilakukan syartoh /penyayatan (jumlah sayatan 5-15 untuk satu titik tergantung diameter kop yang dipakai, panjang sayatan 0,3-0,5 cm, tipis dan tidak boleh terlalu dalam, dilakukan sejajar dengan garis tubuh). Salahsatu tanda bahwa sayatannya baik adalah sesaat setelah disayat, kulit tidak mengeluarkan darah akan tetapi setelah disedot dengan alat maka darahnya baru keluar.
•    Lakukan penghisapan kembali dan biarkan “darah kotor” mengalir di dalam kop selama 5 menit.
•    Bersihkan dan buang darah yang tertampung dalam kop dan jika perlu bisa lakukan penghisapan ulang seperti tadi. Tidak boleh dilakukan pengulangan sayatan.
•    Bersihkan bekas luka dan oleskan minyak habbatus sauda yang steril. Umumnya bekas bekam akan hilang setelah 2-5 hari.
•    Ucapkan Alhamdulillah dan rasakan keajaiban “mukjizat” medis bekam.
Istirahatlah secukupnya setelah berbekam, lebih baik lagi tidur. Minumlah air putih, madu, sari kurma atau teh manis untuk mempercepat pemulihan. Jika ingin makan, usahakan lebih dari satu jam sesudahnya dan menghindari makan asam, pedas, mie dan minuman bersoda/berkarbonase. Hindari pula untuk melakukan jima’ setelah bekam.
Anda boleh bahkan dianjurkan mandi setelah 2 jam melakukan bekam. Sebaiknya menggunakan air hangat untuk mempercepat proses pemulihan. Hindari untuk menggosok bekas sayatan bekam dengan sabun secara berlebihan karena selain terasa perih juga akan memperlambat proses penyembuhan luka.
Umumnya bekas bekam akan hilang dalam waktu 3 hari sampai 1 minggu setelah bekam tergantung bentuk dan warna yang ditinggalkan. Untuk mempercepat hilangnya lebam bekas bekam maka cukup dikompres dengan air hangat.

Semoga informasi ini bermanfaat.
Baarokallaahu fiikum..

kaahil.wordpress.com/2012/02/13

0 komentar:

Posting Komentar