KISAH LUQMANUL HAKIM DAN ANAKNYA HIKMAH DAN NASIHAT SEORANG AYAH

On Senin, 10 Maret 2025 0 komentar

 




KISAH LUQMANUL HAKIM DAN ANAKNYA

HIKMAH DAN NASIHAT SEORANG AYAH

 

Luqmanul Hakim adalah seorang tokoh yang dikenal karena kebijaksanaan dan nasihat-nasihatnya yang penuh hikmah. Namanya diabadikan dalam Al-Qur'an pada Surah Luqman, yang berisi petuahnya kepada anaknya tentang kehidupan, akhlak, dan keimanan.

Meskipun ada perbedaan pendapat mengenai apakah Luqman adalah seorang nabi atau hanya seorang hamba Allah yang bijaksana, semua sepakat bahwa hikmah dan nasihatnya sangat berharga bagi umat manusia.

 

Siapakah Luqmanul Hakim?

Luqman berasal dari bangsa Habsyah (Ethiopia) atau Nubia, dan ada yang mengatakan ia adalah seorang budak di zaman Nabi Daud AS. Namun, meskipun bukan dari kalangan ningrat atau orang kaya, Allah menganugerahinya kebijaksanaan luar biasa.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

“Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah kepada Allah! Barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.’” (QS. Luqman: 12)

Luqman dikenal sebagai orang yang banyak merenung, berbicara dengan kata-kata penuh hikmah, dan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang.

 

Perjalanan Luqman dan Anaknya: Ujian dari Pandangan Manusia

Suatu hari, Luqman mengajak anaknya berjalan ke sebuah pasar. Ia ingin mengajarkan pelajaran hidup yang berharga tentang bagaimana manusia selalu memiliki pendapat yang berbeda dan sering kali tidak bisa dipuaskan.

A. Luqman Menunggangi Keledai, Anaknya Berjalan

Di awal perjalanan, Luqman duduk di atas keledai, sementara anaknya berjalan di sampingnya. Saat melewati sekelompok orang, mereka berkata:
"Lihatlah orang tua itu, begitu tega membiarkan anaknya berjalan kaki, sementara ia duduk nyaman di atas keledai!"

Luqman hanya tersenyum dan meneruskan perjalanan.

B. Anaknya Menunggangi Keledai, Luqman Berjalan

Kemudian, Luqman turun dan menyuruh anaknya naik ke atas keledai. Ketika melewati sekumpulan orang lain, mereka berkata:
"Lihat anak itu! Tidak tahu diri! Ayahnya yang sudah tua dibiarkan berjalan, sementara ia duduk enak di atas keledai!"

Luqman kembali tersenyum dan terus melanjutkan perjalanan.

C. Keduanya Menunggangi Keledai Bersama

Luqman lalu naik ke atas keledai bersama anaknya. Saat melewati orang-orang lain, mereka berkomentar:
"Sungguh kejam! Keledai kecil itu ditunggangi oleh dua orang sekaligus. Tidak kasihan kah mereka?"

Luqman dan anaknya tetap diam dan melanjutkan perjalanan.

D. Keduanya Berjalan dan Tidak Menunggangi Keledai

Akhirnya, Luqman dan anaknya turun dan berjalan sambil menuntun keledai. Kali ini, orang-orang kembali berkata:
"Bodohnya mereka! Punya keledai tapi tidak ditunggangi, malah dibiarkan berjalan kaki!"

Luqman lalu menoleh kepada anaknya dan berkata:

"Wahai anakku, begitulah manusia. Apa pun yang kita lakukan, mereka akan selalu berbicara dan mengkritik. Maka janganlah hidup berdasarkan penilaian manusia, tetapi lakukanlah apa yang benar menurut Allah."

 

Nasihat Luqman kepada Anaknya

Selain kisah perjalanan tadi, dalam Al-Qur’an Surah Luqman, terdapat beberapa nasihat penting yang diberikan Luqman kepada anaknya.

A. Jangan Sekutukan Allah (Tauhid yang Kokoh)

Luqman berkata kepada anaknya:

“Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah. Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)

Syirik (menyekutukan Allah) adalah dosa terbesar yang tidak akan diampuni kecuali dengan taubat. Oleh karena itu, Luqman mengajarkan anaknya untuk bertauhid secara murni, tanpa menyekutukan Allah dengan apa pun.

B. Berbakti kepada Orang Tua

Allah berfirman dalam Surah Luqman:

“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya.” (QS. Luqman: 14)

Luqman mengingatkan anaknya agar selalu hormat dan patuh kepada orang tua, kecuali jika diperintahkan untuk berbuat maksiat kepada Allah.

C. Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu

Luqman mengajarkan bahwa tidak ada perbuatan sekecil apa pun yang luput dari pengetahuan Allah.

“(Wahai anakku!) Sesungguhnya jika ada sesuatu (perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu besar, di langit, atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya.” (QS. Luqman: 16)

Artinya, Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui segalanya, sehingga manusia harus selalu berbuat baik meskipun tidak ada orang yang melihat.

D. Dirikanlah Shalat dan Bersabarlah

Luqman berkata:

“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat, dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik serta cegahlah (mereka) dari yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.” (QS. Luqman: 17)

Shalat adalah tiang agama yang harus ditegakkan. Selain itu, manusia harus mengajak orang lain berbuat baik dan bersabar menghadapi cobaan dalam hidup.

E. Jangan Berlaku Sombong

Luqman juga menasihati agar tidak bersikap angkuh dan sombong:

“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)

Kesombongan adalah sifat yang dibenci Allah. Sebaliknya, seseorang harus rendah hati dan bersikap baik kepada orang lain.

 

Hikmah dari Kisah Luqmanul Hakim

1.   Jangan Hidup Berdasarkan Penilaian Manusia

o    Apa pun yang kita lakukan, akan selalu ada orang yang mengkritik. Maka, lakukanlah yang benar sesuai petunjuk Allah.

2.   Berpegang Teguh pada Tauhid

o    Jangan pernah mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.

3.   Berbakti kepada Orang Tua

o    Hormati dan taati orang tua, kecuali dalam hal yang bertentangan dengan agama.

4.   Allah Maha Melihat Segala Perbuatan

o    Tidak ada yang tersembunyi dari Allah, bahkan perbuatan sekecil biji sawi pun akan dibalas oleh-Nya.

5.   Laksanakan Shalat dan Bersabarlah

o    Shalat adalah tiang agama dan kesabaran adalah kunci menghadapi ujian hidup.

6.   Jangan Sombong dan Angkuh

o    Bersikaplah rendah hati dan jangan merasa lebih baik dari orang lain.

 

Luqmanul Hakim adalah teladan bagi semua orang tua dalam mendidik anak. Ia mengajarkan anaknya untuk bertauhid, berbuat baik, bersabar, dan tidak sombong. Kisahnya menjadi pelajaran berharga bagi setiap manusia dalam menjalani kehidupan.

Semoga kita bisa mengamalkan nasihat-nasihatnya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin

 


0 komentar:

Posting Komentar