KISAH LUQMANUL HAKIM DAN ANAKNYA
HIKMAH DAN NASIHAT SEORANG AYAH
Luqmanul
Hakim adalah seorang tokoh yang dikenal karena kebijaksanaan dan
nasihat-nasihatnya yang penuh hikmah. Namanya diabadikan dalam Al-Qur'an pada Surah
Luqman, yang berisi petuahnya kepada anaknya tentang kehidupan, akhlak, dan
keimanan.
Meskipun
ada perbedaan pendapat mengenai apakah Luqman adalah seorang nabi atau hanya
seorang hamba Allah yang bijaksana, semua sepakat bahwa hikmah dan
nasihatnya sangat berharga bagi umat manusia.
Siapakah Luqmanul Hakim?
Luqman
berasal dari bangsa Habsyah (Ethiopia) atau Nubia, dan ada yang mengatakan ia
adalah seorang budak di zaman Nabi Daud AS. Namun, meskipun bukan dari kalangan
ningrat atau orang kaya, Allah menganugerahinya kebijaksanaan luar biasa.
Allah
SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan
sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu, ‘Bersyukurlah
kepada Allah! Barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya dia
bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa yang tidak bersyukur, maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya, Maha Terpuji.’”
(QS. Luqman: 12)
Luqman
dikenal sebagai orang yang banyak merenung, berbicara dengan kata-kata penuh
hikmah, dan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang.
Perjalanan Luqman dan Anaknya: Ujian dari Pandangan Manusia
Suatu
hari, Luqman mengajak anaknya berjalan ke sebuah pasar. Ia ingin mengajarkan pelajaran
hidup yang berharga tentang bagaimana manusia selalu memiliki pendapat yang
berbeda dan sering kali tidak bisa dipuaskan.
A. Luqman Menunggangi Keledai, Anaknya Berjalan
Di awal perjalanan, Luqman duduk di atas keledai, sementara
anaknya berjalan di sampingnya. Saat melewati sekelompok orang, mereka berkata:
"Lihatlah orang tua itu, begitu tega membiarkan anaknya berjalan kaki,
sementara ia duduk nyaman di atas keledai!"
Luqman hanya tersenyum dan meneruskan perjalanan.
B. Anaknya Menunggangi Keledai, Luqman Berjalan
Kemudian, Luqman turun dan menyuruh anaknya naik ke atas
keledai. Ketika melewati sekumpulan orang lain, mereka berkata:
"Lihat anak itu! Tidak tahu diri! Ayahnya yang sudah tua dibiarkan
berjalan, sementara ia duduk enak di atas keledai!"
Luqman kembali tersenyum dan terus melanjutkan perjalanan.
C. Keduanya Menunggangi Keledai Bersama
Luqman lalu naik ke atas keledai bersama anaknya. Saat
melewati orang-orang lain, mereka berkomentar:
"Sungguh kejam! Keledai kecil itu ditunggangi oleh dua orang sekaligus.
Tidak kasihan kah mereka?"
Luqman dan anaknya tetap diam dan melanjutkan perjalanan.
D. Keduanya Berjalan dan Tidak Menunggangi Keledai
Akhirnya, Luqman dan anaknya turun dan berjalan sambil
menuntun keledai. Kali ini, orang-orang kembali berkata:
"Bodohnya mereka! Punya keledai tapi tidak ditunggangi, malah dibiarkan
berjalan kaki!"
Luqman lalu menoleh kepada anaknya dan berkata:
"Wahai anakku, begitulah manusia. Apa pun yang kita
lakukan, mereka akan selalu berbicara dan mengkritik. Maka janganlah hidup
berdasarkan penilaian manusia, tetapi lakukanlah apa yang benar menurut
Allah."
Nasihat Luqman kepada Anaknya
Selain
kisah perjalanan tadi, dalam Al-Qur’an Surah Luqman, terdapat beberapa
nasihat penting yang diberikan Luqman kepada anaknya.
A. Jangan Sekutukan Allah (Tauhid yang Kokoh)
Luqman berkata kepada anaknya:
“Wahai anakku! Janganlah engkau mempersekutukan Allah.
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (QS. Luqman: 13)
Syirik (menyekutukan Allah) adalah dosa terbesar yang tidak
akan diampuni kecuali dengan taubat. Oleh karena itu, Luqman mengajarkan
anaknya untuk bertauhid secara murni, tanpa menyekutukan Allah dengan apa pun.
B. Berbakti kepada Orang Tua
Allah berfirman dalam Surah Luqman:
“Dan Kami perintahkan kepada manusia agar berbuat baik
kepada kedua orang tuanya.” (QS. Luqman:
14)
Luqman mengingatkan anaknya agar selalu hormat dan patuh
kepada orang tua, kecuali jika diperintahkan untuk berbuat maksiat kepada
Allah.
C. Allah Maha Mengetahui Segala Sesuatu
Luqman mengajarkan bahwa tidak ada perbuatan sekecil apa pun
yang luput dari pengetahuan Allah.
“(Wahai anakku!) Sesungguhnya jika ada sesuatu (perbuatan)
seberat biji sawi, dan berada dalam batu besar, di langit, atau di dalam bumi,
niscaya Allah akan mendatangkannya.”
(QS. Luqman: 16)
Artinya, Allah Maha Melihat dan Maha Mengetahui segalanya,
sehingga manusia harus selalu berbuat baik meskipun tidak ada orang yang
melihat.
D. Dirikanlah Shalat dan Bersabarlah
Luqman berkata:
“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat, dan suruhlah (manusia)
mengerjakan yang baik serta cegahlah (mereka) dari yang mungkar, dan
bersabarlah terhadap apa yang menimpamu.”
(QS. Luqman: 17)
Shalat adalah tiang agama yang harus ditegakkan. Selain itu,
manusia harus mengajak orang lain berbuat baik dan bersabar menghadapi cobaan
dalam hidup.
E. Jangan Berlaku Sombong
Luqman juga menasihati agar tidak bersikap angkuh dan
sombong:
“Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan
diri.” (QS. Luqman: 18)
Kesombongan adalah sifat yang dibenci Allah. Sebaliknya,
seseorang harus rendah hati dan bersikap baik kepada orang lain.
Hikmah dari Kisah Luqmanul Hakim
1.
Jangan Hidup
Berdasarkan Penilaian Manusia
o Apa pun yang kita lakukan, akan selalu ada orang yang
mengkritik. Maka, lakukanlah yang benar sesuai petunjuk Allah.
2.
Berpegang Teguh
pada Tauhid
o Jangan pernah mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.
3.
Berbakti kepada
Orang Tua
o Hormati dan taati orang tua, kecuali dalam hal yang
bertentangan dengan agama.
4.
Allah Maha
Melihat Segala Perbuatan
o Tidak ada yang tersembunyi dari Allah, bahkan perbuatan
sekecil biji sawi pun akan dibalas oleh-Nya.
5.
Laksanakan
Shalat dan Bersabarlah
o Shalat adalah tiang agama dan kesabaran adalah kunci
menghadapi ujian hidup.
6.
Jangan Sombong
dan Angkuh
o Bersikaplah rendah hati dan jangan merasa lebih baik dari
orang lain.
Luqmanul
Hakim adalah teladan bagi semua orang tua dalam mendidik anak. Ia mengajarkan
anaknya untuk bertauhid, berbuat baik, bersabar, dan tidak sombong. Kisahnya
menjadi pelajaran berharga bagi setiap manusia dalam menjalani kehidupan.
Semoga
kita bisa mengamalkan nasihat-nasihatnya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin
0 komentar:
Posting Komentar