ISTIQAMAH BERAMAL SETELAH
BULAN RAMADHAN
Assalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
Marilah kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan banyak sekali kenikmatan kepada kita semua sehingga
kita dapat berkumpul di tempat yang insya Allah mulia ini.
Shalawat serta salam semoga
tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW. Berkat perjuangan beliau dan para
sahabatnya, kita dapat merasakan indahnya islam seperti sekarang ini.
Yang saya hormati ustad
pembimbing dan teman – teman yang dirahmati Allah.
Dalam bulan Ramadan, kita belajar banyak
hal. Belajar menjadi orang baik. Belajar sabar, meningkatkan amal ibadah dan
amalan baik lainnya, Namun yang harus kita ingat, perjuangan menjadi hamba
Allah yang baik tidak hanya dilakukan ketika Ramadan saja. Menjadi hamba Allah
yang baik harus berlanjut dan berkesinambungan sepanjang kehidupan kita.
Setelah bulan Ramadan yang penuh dengan kebaikan ini pergi, tugas kita yang
paling utama adalah beristikamah, konsisten, dan kontinyu di dalam menjalankan segala
perintah Allah Ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَحَبُّ
الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai di
sisi Allah Ta’ala adalah amalan yang kontiniyu walau jumlahnya sedikit.”
(HR. Bukhari no. 5861 dan Muslim no. 782, 783)
Hadirin yang berbahagia. Bagaimana
caranya agar kita mudah beristikamah setelah perginya bulan Ramadan yang mulia
ini?
Pertama, jangan pernah tinggalkan
amalan wajib.
Ada beberapa ibadah dan amalan yang
telah Allah Ta’ala wajibkan kepada setiap
muslim. Jangan sampai kewajiban kewajiban tersebut kita tinggalkan dan kita
sia-siakan ataupun dikerjakan di luar waktu yang telah ditentukan. Terutama
adalah ibadah Sholat lima waktu.
Kedua, rutinkan amal sunah yang
ringan.
Menjaga rutinitas amalan sunah
sekalipun itu ringan, akan membuat ibadah kita kepada Allah Ta’ala selalu terjaga. Karena ingin kita rutinkan,
maka cobalah yang ringan terlebih dahulu. Bersedekahlah secara rutin, Rutinkan sholat
sunah, puasa sunnah dan lain sebagainya. Di antara amalan sunah yang bisa kita
kerjakan setelah perginya bulan Ramadan ini adalah berpuasa enam hari di bulan
Syawal. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ
صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Barangsiapa yang berpuasa
Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti
setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164)
Jamaah yang dimuliakan Allah Ta’ala.
Tips ketiga untuk menjaga
keistikamahan kita selepas Ramadan adalah berteman dengan orang saleh.
Mengapa? Karena teman memiliki
pengaruh besar bagi seseorang. Jangan sampai, teman-teman yang kita miliki
menyeret diri kita ke jurang bahaya sementara kita tidak menyadarinya.
Bertemanlah dengan orang-orang yang baik dan saleh.
Tips keempat yang akan membantu
kita untuk terus istikamah adalah tidak pernah lupa berdoa kepada Allah Ta’ala agar
dimudahkan menjadi hamba yang istikamah.
Seorang hamba tidak akan bisa
menjadi baik dan istikamah, kecuali berkat pertolongan dan taufik dari
Allah Ta’ala.
Akhir kata, marilah kita berdoa
memohon kepada Allah, agar diberikan kebahagiaan di dunia dan akhirat,
dimudahkan juga istikamah, dan konsisten dalam beramal. Semoga Allah Ta’ala memberikan kesabaran dan kemudahan bagi kita
semua
Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ceramah singkat ini dapat memberi
rmanfaat. Mohon maaf jika ada salah dan khilaf.
Saya akhiri, Wa billahi taufik wal hidayah, wassalammualaikum, wr
wb.
0 komentar:
Posting Komentar