SURAT CINTA UNTUK PESERTA DIDIKKU
DODI INDRA, S.S
Anak-anakku,
membaca surat cintamu. Bergetar hatiku. Tergerak tanganku menulis balasan
suratmu. Inilah surat cintaku untukmu.
Anakku,
Guru
berdiri di tengah lapangan, dan peserta didik memberi penghormatan, itu bukan karena
guru haus kehormatan, tetapi karena peserta didik sedang diajar untuk tahu
menghormati.
Guru
mengajar didepan kelas, peserta didik diminta memperhatikan, bukan karena guru
tak tahu metode mengajar, tetapi karena peserta didik sedang diajar untuk menghargai
orang lain.
Guru
memberikan Pekerjaan Rumah, peserta didik diminta menyelesaikan, bukan karena
guru memberi beban tambahan, tetapi karena peserta didik sedang diajar untuk bisa
mengisi waktu berkualitas.
Guru
merobek kertas ujian karena menyontek saat ujian, peserta didik diminta
mengikuti ujian susulan, bukan karena guru berlaku jahat, tetapi karena peserta
didik sedang diajar pentingnya kejujuran.
Guru
membuat Daftar piket untuk kebersihan, peserta didik diminta membersihkan
lingkungan, bukan karena guru mau seenaknya memerintah, tetapi karena peserta
didik diajar untuk bisa bertanggung jawab.
Guru
berbicara keras karena peserta didik kurang memperhatikan, bukan karena guru
benci, tetapi karena peserta didik sedang diajar untuk sadar akan kesalahan.
Guru
memberi hukuman, bukan karena guru tak punya kasih sayang, tetapi karena peserta
didik sedang diajar mengakui kesalahan.
Guru
melarang peserta didik melakukan hal-hal yang terlihat asyik, bukan karena guru
tak mengerti kesenangan peserta didik, tetapi karena peserta didik sedang
diajar untuk melihat masa depan lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar